Lebanon – Aksi saling serang antara militer Israel dengan milisi Hizbullah dari Lebanon terus berlanjut. Dalam insiden terbaru hari Rabu (3/7), Israel kembali melancarkan serangan presisi ke wilayah Lebanon selatan. Akibat serangan ini, seorang komandan senior Hizbullah tewas.
Sebuah sumber menyatakan komandan tersebut adalah Muhammad Neamah Naser. Seorang komandan lapangan dari Unit Azis yang beroperasi dalam wilayah front selatan. Unit inilah yang kerap berkonflik langsung dengan pasukan keamanan Israel, seperti meluncurkan serangan roket dan berbagai aksi lain.
Pria yang memilik nama alias Abu Neamah itu, kini menjadi komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam perang dengan Israel. Beberapa sumber menyatakan Neasar memiliki pengaruh yang sama pentingnya dengan Taleb Abdallah, komandan senior Hizbullah yang terbunuh pada awal Juni kemarin oleh serangan udara Israel. Hizbullah pun berjanji akan membalas kematian Naser dengan melancarkan serangan drone dan roket.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pasukan Israel siap mengambil tindakan apa pun terhadap setiap aksi Hizbullah.
“Kami menyerang Hizbullah dengan sangat keras setiap hari, dan kami juga akan mencapai kesiapan penuh untuk mengambil tindakan apapun yang diperlukan di Lebanon,” katanya.
“Kami lebih memilih kedamaian. Namun jika mereka memaksa, kami tahu bagaimana cara melawannya,” imbuhnya.
Eskalasi konflik antara Israel dengan Hizbullah yang makin memanas, menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara lain. Apalagi Israel sudah menyatakan siap melakukan peran terbuka. Bila hal itu terjadi, maka perang skala besar akan terjadi. Pasalnya, Iran tidak akan membiarkan Hizbullah yang menjadi proxy-nya berperang sendirian melawan Israel. Sedangkan Amerika Serikat sudah memperingatkan bakal ada di belakang Israel bila perang terbuka pecah.