Politisi yang selama ini tak banyak muncul di radar, namun menyeruak menjadi kunci kemenangan. Fenomena itu juga terjadi di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Landak, Kalbar – Nama Ambrosius Mawardi alias ’Ongkok’ layak diperhitungkan karena selalu masuk dalam tiga besar berbagai simulasi survei menjadi calon wakil bupati Landak 2024-2029 mendampingi Karolin Margaret Natasa.
”Sebagai politisi yang sebelumnya tak terlalu diperhitungkan, popularitas Ongkok menembus 68,70 persen bersama Siyus (70,12%) dan Erani (67,36%),” kata Direktur Nusakom Pratama Ari Junaedi.
“Sementara dari sisi elektabilitas, Ongkok jika disandingkan dengan 13 nama kandidat Wakil Bupati, menempati pegingkat ketiga. Lebih “moncer” lagi jika dikerucutkan menjadi simulasi 3 nama di antara Siyus dan Erani, nama Ongkok bertengger di posisi dua. Jika Erani ada pada posisi 1 dengan 34, 89 persen, Siyus ada pada peringkat buncit dengan 16,78 persen maka Ongkok ada pada posisi dua dengan28,84persen,” papar Ari Junaedi yang juga pengajar di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta
Staf Khusus Presiden Megawati Soekarnoputeri periode 2004-2010 ini melanjutkan, keunggulan Ongkok dibandingkan Erani dan Siyus adalah sebagai kader tulen Banteng. Ongkok “menguasai” lumbung- lumbung suara seperti di Kecamatan Sengah Temila, Jelimpo, dan Sebangki. Sedangkan di Ngabang, Mandor, Menpawah Hulu nams Ongkok berada di posisi kedua.
“Demikian pula dengan simulasi pasangan, nama Ongkok sangat berpotensi memiliki kemenangan jika digandengkan dengan Karolin Margreth Natasha. Karolin seperti mendapat ‘sparring partner’ yang saling melengkapi jika berduet dengan Ongkok ketimbang dengan Erani,” tambah Ari Junaedi.
Daya pikat politik Ongkok ini adalah meski belum bergerak di akar rumput, tidak memasang baliho dan sosialisasi masif, namun sudah memiliki elektability, likeability hingga popularity yang mengungguli calon-calon wakil bupati lain.
“Bayangkan, Erani sudah berkampanye masif selama dia tahun terakhir ini bahkan setahun sebelumnya sudah intens menggalang dukungan ternyata pergerakan elektabilitasnya cenderung stagnan,” ungkap CEO Nusakom Pratama – salah satu lembaga survei resmi yang ditunjuk DPP PDI Perjuangan di Pilkada Serentak 2024 ini.
Nusakom Pratama sendiri telah menggelar survei Elektabiity, Likeability dan Popularitas Kandidat Jelang Pemilihan Bupati Landak 2024.
Survei itu berlangsung 15-26 Juni 2024 menjaring 1.200 orang responden secara proporsional di 156 desa dan 13 kecamatan di Kabupaten Landak.
Sebagai adik kandung wakil bupati dua periode Herculanus Heriadi, Ongkok mendapat keuntungan karena persepsi publik terhadap kepemimpinan Karolin-Herculanus sangat baik.
“Apalagi Ongkok sudah tiga kali menjabat anggota DPRD Landak dan sekarang menjadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Landak. Modal ini sangat tepat bagi Ongkok untuk maju sebagai cawabup pada Pilkada 27 November 2024 mendatang,” lanjut Ari.
Konsultan politik yang banyak memenangkan pasangan calon pada banyak Pilkada di Indonesia itu menyebut, baik secara pengenalan maupun kesukaan, popularitas Ongkok kebih baik daripada Erani, Vinsensius, Andreas Lani, Anjiu, Cahyatanus, Suprianto, Laurensius Aliuk, Markus Amid, Jakius Sinyor, dan bakal calon wakil bupati Landak lainnya.