Bolivia – Pemerintah Bolivia mengumumkan penangkapan terhadap sejumlah orang yang terlibat dalam upaya kudeta terhadap Presiden Luis Arce. Menteri Dalam Negeri Bolivia, Eduardo del Castillo, mengatakan mereka berasal dari kalangan sipil dan militer. Termasuk mantan panglima angkatan darat, Juan Jose Zuniga Macias, dan mantan panglima angkatan laut, Juar Arnez Salvador.
“Aparat keamananan telah menangkap 17 orang karena berusaha melakukan kudeta di wilayah nasional,” kata Castillo dalam konferensi pers.
Castillo kemudian menghadirkan Zuniga dalam keadaan terborgol dan mengenakan rompi antipeluru dengan tulisan “tahanan”.
Sehari sebelum upaya kudeta terjadi, Presiden Arce memberi tahu bahwa panglima militer telah dibebastugaskan. Alasannya, yang bersangkutan telah bertindak tidak sejalan dengan konstitusi politik. Salah satunya terkait beberapa “serangan” yang dilakukan Zuniga terhadap mantan Presiden sayap kiri Evo Morales. Terhadap hal itu, Zuniga pun membela diri. Ia menuduh Arce mengatur kudeta untuk meningkatkan popularitasnya.
“Presiden mengatakan kepada saya, bahwa ia membutuhkan sesuatu untuk meningkatkan popularitasnya,” klaim Zuniga.
Sebelumnya, media setempat melaporkan adanya sejumlah personel dan kendaraan militer dalam area Plaza Murillo, alun-alun Kota La Paz, yang berdekatan dengan kantor-kantor pemerintah dan kantor presiden. Arce mengecam hal itu dan menyebutnya sebagai upaya kudeta oleh Zuniga. Ia lantas menyerukan semua pihak mempertahankan demokrasi.
Arce pun merespons cepat dengan menunjuk serta melantik pimpinan angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut baru. Para pemimpin baru tersebut langsung memerintahkan semua personel militer dalam area Plaza Murillo kembali ke barak. Sementara itu, Kejaksaan Agung Bolivia telah memulai penyelidikan kriminal terhadap Zuniga dan orang-orang lain yang terlibat dalam upaya kudeta. Zuniga akan menghadapi tuntutan atas kejahatan terorisme dan pemberontakan bersenjata.