Kenya – Lima orang tewas dan sebagian gedung parlemen terbakar saat demonstrasi besar melanda Kota Nairobi. Pendemo menentang RUU perpajakan yang baru, karena menetapkan kenaikan pada beberapa sektor secara kontroversial.
“Ada beberapa hal yang tak dapat tidak sepantanya, seperti bagaimana Anda bisa mengenakan pajak roti sebesar 16%? Bagaimana Anda bisa mengenakan pajak pada pembalut?” seru Derrick Mwathu, salah satu pengunjuk rasa.
Mulanya demo berjalan damai selama beberapa hari. Namun para anggota parlemen mengabaikan aspirasi mereka. Mengetahui hal itu, massa pendemo pun berubah menjadi anarkis. Mereka menyerbu gedung parlemen, melakukan perusakan, dan membakar beberapa ruangan.
Presiden Kenya, William Ruto, mengecam keras kerusuhan yang terjadi. Ia berjanji akan merespons pelaku kerusuhan dengan keras.
“Tidaklah baik, atau bahkan tidak mungkin, bagi penjahat yang berpura-pura menjadi pengunjuk rasa damai untuk melakukan terror. Baik terhadap masyarakat, wakil-wakil mereka yang terpilih, dan lembaga-lembaga yang didirikan berdasarkan konstitusi kita, kemudian berharap untuk bebas dari hukuman,” seru Ruto.
Tak lama berselang, aparat keamanan terlibat bentrok dengan para pendemo. Asosiasi Medis Kenya menyebut polisi melepaskan tembakan dengan peluru tajam. Ratusan orang terluka terkena gas air mata dan peluru karet. Sementara setidaknya lima orang tewas dalam kejadian itu. Seorang reporter BBC yan berada di lokasi mengatakan melihat mayat-mayat tergeletak dalam genangan darah.