Israel – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa fase krusial perang antara militer Israel (IDF) melawan Hamas segera usai. Dengan demikian, meski akan tetap ada pertempuran, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh signifikan.
“Fase intens perang Gaza dan Rafah melawan Hamas akan segera berakhir. Namun bukan berarti pertempuran akan segera berakhir, tapi fase intensnya yang akan segera berakhir,” kata Netanyahu dalam wawancara dengan Channel 14.
“Setelah fase intens berakhir, kami akan dapat mengerahkan kembali sejumlah pasukan ke utara. Kami akan melakukan itu. Tidak hanya untuk tujuan pertahanan, tetapi juga untuk memulangkan warga (yang mengungsi),” imbuhnya.
Sejak tragedi 7 Oktober 2023, militer Israel menyatakan perang terhadap Hamas. Jalur Gaza pun menjadi medan perang yang mengakibatkan ribuan orang tewas. Belakangan, milisi Hizbullah dari Lebanon ikut menyerang Israel dengan melancarkan serangkaian serangan roket.
Hizbullah sendiri mulai menyerang Israel tak lama setelah perang Gaza meletus Oktober 2023. Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza. Namun hal itu tidak mengubah fakta bahwa Hamas kian terdesak.
Meski perang melawan Hamas menuju akhir, banyak pihak khawatir keterlibatan Hizbullah akan memicu perang lain. Serangan balasan Israel terhadap Hizbullah diyakini bakal menyebabkan pemerintah Lebanon bereaksi. Tanpa penanganan yang baik, hal ini berpotensi menyebabkan kedua negara terlibat konflik militer terbuka.