anJakarta – Ramai pemberitaan tentang kualitas udara di Jakarta sedang tidak baik. Sebagaimana terungkap dalam data situs pemantau kualitas udara IQAir, pada Rabu (19/6) pagi menjadi yang terburuk ketiga di dunia.
Berdasarkan pantauan pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 177 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, yang berarti masuk kategori tidak sehat.
Sedangkan, kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia adalah Delhi, India dengan indeks kualitas udara di angka 302, kemudian di urutan kedua diikuti Kinshasa, Kongo di angka 251 dan di urutan keempat diikuti Kumpala, Uganda di angka 176.
Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta juga berada pada kategori tidak sehat.
Lebih dari itu, kategori kualitas udara tersebut mengindikasikan tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Apa itu AQI?
AQI adalah suatu skala yang digunakan untuk mengukur kualitas udara. Pengukur ini dapat berupa angka yang menunjukkan tingkat pencemaran udara. AQI yang lebih tinggi berarti kualitas udara lebih buruk. AQI dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti:
- 0-50: Sehat dan tidak berisiko
- 51-100: Sedang dan berisiko bagi sebagian kecil orang dengan riwayat penyakit tertentu
- 101-150: Tidak sehat untuk individu yang sensitif
- 151-200: Tidak sehat untuk semua kelompok individu
- 201-300: Sangat tidak sehat
- 301-500: Berbahaya dan sudah masuk ke dalam tahap gawat darurat
Perlu diketahui, udara yang tercemar dapat memiliki kualitas yang buruk, terutama jika konsentrasi partikel PM2.5, PM10, dan gas berbahaya seperti O3, SO2, NOx, dan CO melebihi batas pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Adapun, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kulit gatal, dan berbagai penyakit lainnya.
Dengan memahami ciri-ciri udara yang tidak baik, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan.
Berikut upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan:
Caranya
1. Menggunakan masker saat keluar rumah
Menggunakan masker dapat melindungi diri dari partikel-partikel halus dan udara yang tidak sehat masuk ke dalam tubuh kita.
2. Menggunakan alat penyaring udara
Penyaring udara terbukti dapat meningkatkan kualitas udara yang ada dalam ruangan sehingga kita lebih segar dalam menghirup udara.
3. Menutup jendela rumah
Penting untuk menutup jendela rumah terutama saat kualitas udara sedang tidak bagus. Dengan menutup jendela rumah, polusi udara tidak akan masuk ke dalam rumah kita.
4. Mengurangi aktivitas luar ruangan
Hindari kegiatan luar ruangan saat kualitas udara tidak baik. Apabila mendesak ke luar ruangan, maka gunakan masker.
5. Menjaga gaya hidup sehat
Saat udara tidak baik, kita harus tetap menjaga hidup sehat dengan makan-makanan yang bergizi dan olahraga yang teratur.
6. Memperbanyak tanaman hijau
Tanaman hijau dapat meningkatkan kualitas udara karena mengandung oksigen.