Jakarta – Secara resmi Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa menetapkan 35 nama bakal calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota se Indonesia.
Di antara 35 nama bacakada itu, empat di antaranya siap bertarung sebagai bakal calon Bupati dan Wali Kota di empat kabupaten dan kota di Kalimantan Utara.
Nama-nama bacalon PKB di Kaltara yakni
- Datu Iman Suramenggala (bakal calon Bupati Bulungan)
- Andi M Akbar Mattawang Djuarza (bakal calon Bupati Nunukan)
- Wempi W Mawa bakal calon Bupati Malinau)
- Khairul ( bakal calon Wali Kota Tarakan )
Empat nama ini menjadi bagian dari 35 nama bakal calon kepala daerah hasil seleksi dari ribuan pendaftar di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Desk Pilkada DPP PKB Abdul Halim Iskandar menekankan, dari ratusan bakal calon kepala daerah yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, hampir 99 persen mengangkat isu kemiskinan sebagai problematika utama.
“Ini menunjukkan bahwa permasalahan kemiskinan di Indonesia masih membutuhkan penanganan yang serius,” kata Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers di DPP PKB Jakarta.
Selain kemiskinan, para kandidat juga menyoroti masalah kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai isu kedua yang paling mendominasi.
Isu infrastruktur dan ketahanan pangan juga menjadi perhatian penting dalam seleksi calon kepala daerah PKB.
Dikatakan, bahwa masalah infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah bagi banyak kepala daerah di seluruh Indonesia.
Keempat isu ini menjadi prioritas utama PKB saat menentukan calon kepala daerah yang akan diusung.
Dari 64 nama yang direkomendasikan oleh PKB, Abdul Halim menyebutkan bahwa 16 orang di antaranya merupakan kader internal PKB.
Ini daftar lengkap 35 bakal calin kepala daerah yang bakal diusung PKB di Pilkada 2024, termasuk Pilkada Kaltara:
- Nanda Indira Bastian (Pesawaran, Lampung)
- Eva Dwiana (Kota Bandar Lampung, Lampung)
- Nuruddin Amin (Jepara, Jawa Tengah)
- Fadia Arafiq (Pekalongan, Jawa Tengah)
- Ony Anwar Harsono (Ngawi, Jawa Timur)
- Eri Cahyadi (Kota Surabaya, Jawa Timur)
- Ikfina Fahmawati (Mojokerto, Jawa Timur)
- Nanik Endang R. (Magetan, Jawa Timur)
- Anna Mu’awanah (Bojonegoro, Jawa Timur)
- Rini Syarifah (Blitar, Jawa Timur)
- Raden Bagus Fattah Jasin (Pamekasan, Jawa Timur)
- Warsubi (Jombang, Jawa Timur)
- Thoriqul Haq (Lumajang, Jawa Timur)
- Habib Hadi Zainal Abidin (Kota Probolinggo, Jawa Timur)
- Louise Lucky Taolin (Malaka, NTT)
- Umbu Lili Pekuwali (Sumba Timur, NTT)
- Simeon Thobias Pally (Alor, NTT)
- Frederick Edwin (Kutai Barat, Kalimantan Timur)
- Madri Pani (Berau, Kalimantan Timur)
- Karolin Margaret Natasa (Landak, Kalimantan Barat)
- Iman Suramenggala (Bulungan, Kalimantan Utara)
- Andi M. Akbar Mattawang Djuarzah (Nunukan, Kalimantan Utara)
- Wempi W. Mawa (Malinau, Kalimantan Utara)
- Khairul (Kota Tarakan, Kalimantan Utara
- Chaidir Syam (Maros, Sulawesi Selatan)
- Darmawangsyah Muin (Gowa, Sulawesi Selatan)
- Ady Ansar (Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan)
- Hadianto Rasyid (Kota Palu, Sulawesi Tengah)
- Sulianti Murad (Banggai, Sulawesi Tengah)
- Timotius Kaidel (Kepulauan Aru, Maluku)
- Ikram Umasugi (Buru, Maluku)
- Ruben Yason Rumboisano (Waropen, Papua)
- Maximus Tipagau (Mimika, Papua Tengah)
- Kristosimus Yohanes Agawemu (Mappi, Papua Selatan)
- Untung Tamsil (Fakfak, Papua Barat)