Yogyakarta – Pemilihan Kepala Daerah 27 November 2024 semakin semarak. Tak terkecuali dalam arena pemilihan waki kota Yogyakarta. Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024, kader PDI Perjuangan Gunawan Hartono atau akrab disapa ’Kawier GeHa’ mengembalikan formulir pendaftaran balon walikota Yogyakarta untuk Pilkada 2024 di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta.
Gunawan Hartono mendaftarkan diri sebagai bakal calon Walikota Yogyakarta melalui PDI Perjuangan sebagai merupakan panggilan hati murani karena sudah bergabung dengan PDI Perjuangan sejak tahun 1994 dan memiliki komitmen dan integritas dalam berpartai.
“Ada beberapa alasan untuk maju sebagai calon wali kota. Utamanya sebagai kader, anggota dan aktivis PDI Perjuangan di Kota Yogyakarta, saya selalu berharap dan berjuang agar PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu legislatif dengan perolehan kursi terbanyak juga bisa memenangkan kursi eksekutif di Balaikota Yogya,” ungkapnya.
Kawier menegaskan, presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan dilahirkan di Yogyakarta, 23 Januari 1947, namun pascareformasi, PDI Perjuangan selalu menang pemilu legislatif tetapi selalu kalah dalam pemilu kepala daerah yakni perebutan kursi walikota sejak 2001.
Selain itu, ia melihat para tokoh internal partai yang diharapkan maju turut berkompetisi tidak ada yang mendaftar, bahkan sepertinya PDI Perjuangan, partai pemenang pileg dianggap ’sepi peminat’.
”Padahal, di sisi lain sebenarnya cukup banyak kader partai yang kompeten dan kredibel untuk diusung sebagai calon walikota. Oleh karena itu saya sebagai kader merasa terpanggil untuk mewakafkan diri saya untuk masyarakat Kota Yogyakarta melalui PDI Perjuangan,” katanya.
Alasan berikutnya, meskipun PDI Perjuangan kembali menang pemilu legislatif pada 2024 ini, namun perolehan suara dan perolehan kursi mengalami penurunan. Pada Pemilu 2019, PDI Perjuangan mendapat 13 dari 40 kursi DPRD Kota Yogyakarta, namun hasil Pemilu 14 Februari 2024 menempatkan perolehan PDI Perjuangan turun kembali ke 11 kursi.
Menurut Kawier GeHa, tren ini tidak boleh terjadi untuk 5-10 tahun ke depan. Salah satu caranya yakni dengan meningkatkan konsolidasi dalam agenda Pemilukada serentak tahun ini.
“Saya akan menegaskan Kota Yogyakarta yang berbudaya, humanis dan berkemajuan. Untuk misi dan program kerja ya tentunya akan dirumuskan oleh tim bersama partai,” kata Wakil Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Kota Yogyakarta 2010 – 2015 ini.
Menurut Kawier GeHa, PDI Perjuangan merupakan partai yang demokratis sehingga ia yakin segala kebijakan dalam memperoleh tiket Yogyakarta Satu yang diputuskan oleh DPP Partai, tentu melalui proses demokrasi dan musyawarah yang sehat.
Semua pihak diajak berembug, diskusi dan itulah yang diharapkan juga akan menempatkan gotong royong sebagai dasar dalam menjalankan keputusan partai. Kekuatan gotong royong itu adalah utama, baik gotong royong dalam pemikiran, tenaga termasuk material dalam upaya pemenangan.
Mengenai apakah PDI Perjuangan akan berkoalisi dengan partai apa atau dengan siapa, pria berambut putih ini mengaku belum bisa menjawab. Karena ini baru proses awal, meskipun dalam gambaran pemetaan itu sedikit banyak sudah di lakukan.
“PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang bisa mencalonkan sendiri. Bukan berarti koalisi tidak penting. Kerjasama itu penting, bahkan sangat penting,” kata Kawier GeHa.