Jepang – Dalam rangka mendukung program program pemerintah Jepang menciptakan ekosistem ramah lingkungan dan dekarbonasi, empat perusahaan Jepang menegaskan komitmennya membuat bahan bakar netral karbon. Keempat perusahaan itu adalah Toyota Motor Corporation, Idemitsu Kosan Co., Ltd., ENEOS Corporation, dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd.
Toyota akan terus berupaya mengurangi emisi CO2 dari kendaraan bermesin pembakaran internal, termasuk kendaraan yang sudah ada, sekaligus melanjutkan pengembangan mesin kendaraan listrik. Sebagai contoh, pada tahun 2007 yang lalu Toyota telah memperkenalkan kendaraan berbahan bakar fleksibel (kendaraan yang dapat menggunakan bahan bakar nabati dan bensin) di Brasil.
Kemudian Idemitsu Kosan berkomitmen menerapkan pengembangan variasi energi terbarukan. Komitmen ini akan diterapkan dalam bisnis dan masuk sebagai bagian dari rencana pengelolaan jangka menengah perusahaan.
Sementara ENEOS memasukkan netral karbon dalam visi jangka panjang perusahaan. Sebagai tindak lanjut, ENEOS melakukan berbagai inisiatif, di antaranya melalui penggunaan hidrogen dan energi terbarukan serta penggunaan bahan bakar sintetis.
Mitsubishi Heavy Industries Group melakukan deklarasi netralitas karbon pada tahun 2040 melalui kampanye ‘Mission Net Zero’. Perusahaan sudah secara aktif berupaya membangun ekosistem solusi CO2 dan ekosistem solusi hidrogen. Melalui produk, teknologi, dan layanan grup Mitsubishi Heavy Industries yang membantu mengurangi emisi CO2, serta solusi dan inovasi baru yang akan dikembangkan bersama mitra di seluruh dunia.
Bahan bakar netral karbon adalah bahan bakar yang membatasi emisi CO2 di seluruh siklus hidup produk. Ini adalah istilah kolektif yang mencakup bahan bakar sintetis (bahan bakar elektronik) yang dibuat menggunakan hidrogen dan CO2, dan biofuel yang terbuat dari bahan mentah seperti tanaman yang menyerap CO2 melalui fotosintesis.
Bahan bakar cair yang netral karbon memiliki keunggulan dalam hal penyimpanan dan transportasi energi serta cocok sebagai sumber energi yang dapat diangkut. Oleh karena itu, kolaborasi dan kemitraan antar industri sangat penting untuk penyebaran bahan bakar netral karbon menuju terwujudnya masyarakat netral karbon.