Temanggung – Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Parakan Kauman di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah membuat kursi ecobrick dalam rangka pemanfaatan sampah dan barang bekas di sekitar rumah.
Guru pembimbing, Laili Nur Azizah mengatakan, pelajaran ekstrakurikuler membuat kursi ecobrick merupakan bentuk pendidikan mengolah sampah atau produk habis pakai menjadi produk yang bermanfaat, sehingga pembuatan kursi ecobrick ini merupakan bentuk pendidikan sejak dini dan bentuk kepedulian untuk mengurangi limbah plastik dan mencintai lingkungan.
“Sehingga kedepan para siswa ini peduli terhadap sampah di lingkungan rumah, dan bisa mengelolanya menjadi barang yang berguna,” katanya.
Ecobrick atau yang akrab dikenal dengan bata ramah lingkungan merupakan metode untuk meminimalisasi sampah dengan media botol plastik yang diisi penuh sampah anorganik, hingga benar-benar keras dan padat.
Praktek ini bertujuan untuk memberitahu atau pengetahuan ke anak-anak tentang sampah yang non organik, jadi pemanfaatan sampah non organik ini agar tidak menjadi limbah serta bisa dimanfaatkan sesuatu yang berguna, seperti meja ataupun kursi.
Salah satu siswa, Taj Tabina Syallom (10) mengatakan, untuk proses pembuatan kerajinan kursi ini awalnya sampah dimasukkan ke botol plastik yang diisi padat dengan limbah, seperti batu kerikil, pasir sungai, serbuk kayu, serta kain perca, kemudian diikat menggunakan lakban.
“Jadi setelah diikat erat itu, kursi bisa diduduki, dan kuat,” katanya.
Melalui pendidikan ini para siswa diharapkan dapat menginspirasi lingkungan sekitar akan pentingnya mengurangi sampah plastik untuk mencegah pencemaran lingkungan serta betapa berharganya mendaur ulang sampah bagi lingkungan.
Di sisi lain, kegiatan itu juga bagian dari program proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dimana anak diajarkan tentang kreativitas, bernalar kritis, dan gotong royong.