Jakarta — Album penuh studio kedua Sal Priadi, Markers anda Such Pens Flashdisk, yang dirilis pada 30 April 2024 lalu ternyata mendapat respons positif dari masyarakat. Meski para pendengar memiliki lagu favoritnya sendiri, secara umum semua lagu di album itu sama-sama mengena di telinga pendengar. Ini sebenarnya tidak mengherankan, Sal Priadi berkolaborasi dengan enam produser yang memiliki basis penggemar masing-masing. Mereka adalah Gusti Irwan Wibowo, Rifan Kalbuadi, Lafa Pratomo, Mahatamtama Arya Adinegara, Rendy Pandugo dan Petra Sihombing.
Bagi Gusti, ini merupakan kerja profesional pertamanya dengan Sal. Menurutnya, salah satu tantangan dalam memproduseri album ini adalah membuat lagu yang memiliki nuansa kontemplatif tapi juga bisa punya banyak wajah di hasil akhirnya. Salah satunya lagu “Dari planet lain”.
“Ada juga momen lucu dan memorable dalam penggarapan album ini, saat rekaman ‘Foto kita blur’. Jadwalnya selalu mundur, eh ternyata Sal sedang menuliskan lagu “Foto kita blur” di tempat. Ini menarik banget, jadi dia rekam dulu reff-nya, udah beberapa kali take, setelah itu pas lagi preview untuk pemilihan vokalnya dia menulis lirik tambahan,” kata Gusti.
Produser lain yang terlibat dalam proyek ini adalah Petra Sihombing. . Ia adalah nama produser di balik lagu populer “Kita usahakan rumah itu” dan “Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu” yang lebih dulu dirilis tahun 2022. Uniknya, Petra adalah tetangga Sal, yang mulanya hanya saling bertukar pikiran tentang lagu bagus.
“Semua berawal dari obrolan. Dua lagu yang saya kerjakan itu juga yang paling awal dirilis dan sekarang menjadi bagian dari album Markers and Such Pens Flashdisk. Dikerjakan saat masa pandemi, mulainya justru karena kami bertetangga. Banyak obrolan dan akhirnya kami juga saling memperdengarkan lagu masing-masing,” cerita Petra Sihombing.
“Saat take ‘Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu’, lagu yang sangat menyentuh hati itu salah satu momen yang gue inget, Sal sampai nggak kuat banget nyanyi, akhirnya dia menangis. Dia lalu keluar studio, gue pun akhirnya video call, kami ngobrol di video call, dan break rekaman dulu sampai bisa take lagi masuk studio,” kenang Petra.