Australia – Setelah melaporkan kasus flu burung pertama pada manusia, otoritas kesehatan Australia mendeteksi adanya varian flu burung baru di salah satu peternakan unggas negara bagian Victoria. Varian baru jenis H7N3 ini menyebabkan banyak unggas di sana mati.
Kepala Dokter Hewan Victoria, Graeme Cooke, mengatakan para pekerja di peternakan tengah membantu mengatasi masalah ini. Negara bagian Victoria memang merupakan lokasi wabah flu burung terparah pada tahun 2020, wabah terbaru dari sembilan wabah flu burung sangat patogenik di Australia sejak 1976. Namun dengan adanya deteksi diri serta penanganan yang terkoordinir, penyebaran wabah berhasil dikendalikan.
Di Amerika Serikat, kasus flu burung kedua pada manusia telah terkonfirmasi sejak virus tersebut pertama kali terdeteksi di sebuah peternakan sapi perah akhir Maret kemarin. Merebaknya wabah flu burung pada sapi perah yang terjaid pada bulan Maret kemarin meyebabkan keresahan. Masyarakat mengkhawatirkan potensi penularannya ke manusia.
Gejala mengerikan yang dialami seorang pekerja peternakan sapi perah yang tertular flu burung dari sapi yang terinfeksi di Amerika terungkap dalam sebuah penelitian medis baru bulan ini. Karyawan yang terinfeksi mengalami pecah pembulhu darah matanya. Sementara pada mata kanannya juga terdapat cairan berwarna kekuningan yang biasanya keluar dari luka.
Karyawan tersebut mengalami perdarahan subkonjungtiva, menurut penelitian New England Journal of Medicine (NJEM). Pasien dinyatakan positif virus influenza A dan A (H5) berdasarkan swab di mata dan hidung. Pejabat medis menyebut gejalanya sangat mirip dengan mata merah, yaitu peradangan yang menyebabkan mata menjadi merah.
Pekerja yang tidak disebutkan namanya itu, tidak mengalami gejala-gejala yang biasanya berhubungan dengan flu burung seperti demam, batuk atau bersin, yang mengindikasikan penyakit tersebut mungkin tidak mudah menular antarmanusia. Tenaga kesehatan setempat kemudian meresepkan sejumlah obat oeltamivir oral, obat anti-virus, dan kemudian sembuh dari penyakitnya.
Sementara pasien manusia yang tertular flu burung H5N1 di Australia kini sudah dinyatakan sepenuhnya pulih dan pemerintah tidak menemukan kerabat terdekat maupun lingkungan sekitar dengan laporan infeksi serupa. Meski begitu, setiap kemungkinan tentu harus tetap diwaspadai.