Kamerun – Menemukan katak tidaklah terlalu sulit, apalagi saat musim hujan tiba. Dari sekian banyak jenis katak, maka katak goliath yang ada di Kamerun salah satu yang terbesar. Dengan tubuh seukuran kucing, katak ini memiliki panjang 17-32 cm dan berat antara 600-3.250 gr.
Katak goliath mudah dikenali dari kulit punggungnya yang granular dan berwarna cokelat kehijauan, sedangkan kulit perut mereka berwarna hijau kekuningan. Untuk bertahan hidup, spesies katak ini yang bisa hidup hingga 15 tahun ini memangsa kalajengking, serangga dan katak kecil. Uniknya, meski memiliki pendengaran tajam, tetapi tidak punya kantung vokal.
Meski tubuhnya besar, katak ini memiliki habitat yang sangat kecil. Mirisnya, karena tubuhnya yang besar, katak goliath banyak diburu masyarakat sebagai salah satu sumber pangan. Atau bisa juga dijual dengan harga US$15 per ekor.
“Bulan November dan April menjadi puncak perburuan, setidaknya 20.000 katak Goliath diburu setiap tahun,” ujar Sancho, direktur eksekutif LSM konservasi Voice of Nature.
Secara alamiah, katak ini cenderung menjauhi manusia. Sayangnya banyaknya perburuan untuk menangkap mereka serta penggunaan berbagai perangkap telah menyebabkan populasinya menurun drastis. Untungnya situasi ini dicermati oleh beberapa LSM yang bergerak di bidang konservasi lingkungan. Lobi-lobi yang intensif akhirnya membuat pemerintah Kamerun luluh dan membentuk Suaka Herpeto-ornithologi Muanenguba, sebuah tempat yang aman untuk beberapa spesies yang terancam punah.
Sayangnya keberadaan tempat konservasi tidak membuat sitiuasi katak goliath membaik. Banyak pemburu diketahui sering menerobos masuk ke tempat itu hanya demi memburu katak goliath. Pihak LSM pun kembali melobi pemerintah. Kali ini mereka minta agar ada petugas yang menjaga tempat konservasi itu.