Jepang – Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan ASEAN. Hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menghadiri Nikkei Forum 29th Future of Asia di Tokyo, Jepang, pada hari Jumat (24/5).
“Indonesia adalah negara terbesar (di ASEAN), jadi seluruh pemimpin ASEAN menunggu langkah Indonesia. Ini yang harus kita jaga sebagai pemimpin ASEAN, kita jaga kebersamaan konsensus agar tidak menjadi daerah konflik,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah Indonesia senantiasa memantau setiap isu geopolitik global dan kawasan. Termasuk memitigasi setiap kerawanan yang terjadi agar tidak berkembang menjadi konfik. Kesadaran yang sama juga dilakukan negara-negara ASEAN lain. Maka semua keputusan diambil melalui konsensus yang mengedepankan solidaritas antarnegara.
“Tidak ada kawasan yang menikmati kedamaian dan stabilitas seperti ini selain ASEAN dan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN berupaya menjaga kondisi ini sebagaimana mestinya,” katanya.
Selain menjaga stabilitas kawasan, fokus mitigasi lainnya adalah di bidang perekonomian, terutama fluktuasi komoditas pangan dan migas.
“Kita tahu bahwa India mulai kembali mengekspor beras. Untuk itu, kemandirian pangan sangat penting di Asia. Indonesia bersama Thailand, Filipina dan Vietnam juga sudah membuat kesepakatan untuk membuat penyangga krisis di rantai pangan,” katanya.
Nikkei Forum 29th Future of Asia dihadiri para kepala negara, CEO perusahaan, serta akademisi dair berbagai negara. Di antaranya PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Thailand Srettha Thavisin, Deputi PM Vietnam Le Minh Kehai, Deputi PM Singapura Gan Kim Yong, Deputi PM Cambodia Sun Chanthol, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, serta dihadiri juga oleh sejumlah Chairman/ CEO perusahaan besar beserta para Profesor dari berbagai universitas ternama dunia.