Bali – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan 15 danau di Indonesia dalam kondisi kritis. Indikasi danau disebut kritis bila mengalami sedimentasi karena pencemaran di hulu. Beberapa danau yang sudah mengelami kondisi ini di antaranya Danau Batur, Danau Singkarak, Danau Rawa Pening, hingga Danau Limboto. Agar tidak menimbulkan dmapak negatif bagi warga maupun lingkungan, proses restorasi perlu segera dilakukan.
“Di Indonesia sendiri danau-danau mengalami tantangan yang berat, berbagai danau statusnya kritis. Ada 15 danau kritis sehingga melalui berbagai kerja sama di level internasional, aksi di tingkat lokal kita ingin menjaga danau kita menjadi lebih sustainable,” kata Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja, dalam konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada hari Kamis (23/5).
Dalam penjelasannya, Endra mengingatkan bahwa biaya membangun danau tidaklah sedikit. Oleh sebab itu, pemanfaatan dan pemeliharaan tampungan air seperti danau harus dioptimalkan. Di berbagai negara, danau difungsikan sebagai tempat penampungan air sekaligus sumber devisa. Maka pengelolaannya harus benar-benar ditata sedemikian rupa agar memiliki sisi ekonomi selain ekologis.
“Di Danau Limboto itu praktek pertaniannya tidak baik diterapkan. Jadi harusnya dengan terasering, ini tidak, sehingga jagung yang ditanam di situ, diberikan pupuk, pada saat hujan, pupuknya larut, kemudian masuk ke badan-badan air, sungai itu kebawa ke danau. Karena pupuknya masuk, sedimennya masuk, itu kan kaya akan organik ya sehingga di danaunya tumbuh eceng gondok yang luar biasa. Ini yang menyebabkan danau-danau kita menjadi kurang degradasi kualitas lingkungan di danau kita,” jelasnya.
Sebagai catatan, keadaan danau Limboto dalam kurun waktu 74 tahun (1932-2006) mengalmai penyusutan. Luas danau yang semula 7.000 hektar kini hanya 3.000 hektar dengan kedalaman rata-rata 2,5 meter. Jika dihitung per tahunnya, tingkat penyusutan danau tersebut mencapai 88,81 hektar. Apabila tidak dilakukan langkah penyelamatan, diperkirakan dalam 25 tahun ke depan danau ini akan hilang.