Jakarta – International Council on Clean Transportation (ICCT) menilai, elektrifikasi sektor transportasi di Indonesia sudah tepat untuk mencapai netral karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Dari sekian banyak jenis moda transportasi, kendaraan listrik dengan baterai mempunyai kemampuan paling besar dalam mereduksi emisi gas rumah kaca (GRK) dibandingkan jenis lainnya.
Organisasi non-profit Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) bersama ViriyaENB meluncurkan peta jalan (roadmap) dan program insentif nasional untuk elektrifikasi bus kota.
CEO ITDP Global Heather Thompson menjelaskan, penyusunan dua rekomendasi mengenai elektrifikasi bus listrik bertujuan untuk membantu Kementerian Perhubungan dan seluruh stakeholder lainnya dalam mengurangi 25% gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kendaraan transportasi publik pada tahun 2030.
“Intinya adalah, kami menemukan bahwa elektrifikasi bus umum di berbagai kota dapat mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan transportasi umum hingga 25% di tahun 2030,” ujar Heather.
Memberikan lingkungan hidup yang baik bagi 27 juta warga Indonesia yang tinggal di beberapa kota besar menjadi titik fokus utama penyusunan rekomendasi tersebut.
“Satu hal yang terpenting adalah membantu rakyat Indonesia yang berhak kualitas hidup yang lebih baik. Studi kami berfokus untuk mengurangi polusi udara dan suara untuk meningkatkan hidup sekitar 27 juta warga Indonesia yang hidup di 11 kota besar di Indonesia” pungkas Heather.