Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan status waspada potensi hujan lebat atau cuaca ekstrem melanda seluruh daerah dari enam provinsi di Papua sepanjang hari ini.
Dalam laman resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Senin, keenam daerah berstatus waspada itu meliputi Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Hasil analisa cuaca BMKG diketahui sebagian besar daerah di Papua akan berawan pada pagi hari dan hujan intensitas ringan dengan suhu 23-31 Celsius dan kelembapan 65-95 persen, Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel – Tanah Merah, Jayawijaya, Intan Jaya, Jayapura, Puncak Jaya, Puncak, Yalimo, Yahukimo hingga Marauke, dan Mimika.
Hujan intensitas ringan – sedang akan melanda sejumlah daerah di Papua pada siang-sore dan malam, Memberamo Raya, Asmat, Biak Numfor, Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Sarmi, Tolikara, hingga Supiori, masing-masing dengan suhu 16-26 Celcius dan kelembapan 65-95 persen.
Peringatan dini waspada dampak hujan dengan intensitas sedang – lebat juga diprakirakan melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Maluku dan Maluku Utara.
Sementara untuk wilayah DKI Jakarta, sebagian besar cerah berawan pada pagi hingga siang hari, dengan kelembaban 60-95 persen pada malam hari, dan bersuhu 24-32 derajat Celcius.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan timnya juga mendeteksi selama sepekan ke depan adanya potensi banjir rob pada sejumlah wilayah.
Banjir rob itu teramati berpotensi melanda, antara lain Pesisir Jakarta (Muara Baru, Jakarta Utara) 21-29 Mei 2024, Pesisir Sumatera Utara (Belawan dan sekitarnya) 21-27 Mei 2024, Pesisir Kepulauan Riau (Karimun-Batam-Dabo Singkep) 21-30 Mei 2024.
Kemudian, Pesisir Sumatera Barat (Padang – Padang Pariaman) 25 Mei 2024, Pesisir Jawa Tengah (Kota Surabaya) 22-27 Mei 2024, Pesisir NTT (Pulau Flores, Pulau Sabu, Raijua, Pesisir Selatan Pulau Timor – Rote) 20-23 Mei.
Tim Meteorologi Maritim BMKG menilai kondisi tersebut dipicu oleh Fenomena Fase Bulan Purnama 23 Mei 2024 dan curah hujan tinggi, yang memungkinkan adanya peningkatan level air.
Dampaknya akan mempengaruhi aktivitas bongkar muat di pelabuhan, genangan wilayah daratan pesisir, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam, dan perikanan darat.