Jakarta – Harga gabah kering di tingkat petani saat ini Rp5.805 per kilogram. Di bawah fleksibilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.000 per kilogram yang ditetapkan untuk periode 3 April-30 Juni 2024.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Muhammad Idil Fitri, mengatakan bahwa seiring peningkatan produksi beras, tingkat inflasi komoditas juga terus melemah hingga pada April 2024 terjadi deflasi 2,72% dengan andil deflasi 0,12%.
“Angka sementara produksi beras pada Februari 2024 sebesar 1,35 juta ton, Maret 3,38 juta ton, dan April 5,53 juta ton. Seiring peningkatan produksi beras, harganya pun mulai turun, mengalami deflasi karena harga gabahnya juga merosot,” jelasnya.
Dalam rapat kerja Pengendalian Inflasi Daerah pada 13 Mei 2024 kemarin, harga gabah kering panen di tingkat petani hingga 8 Mei 2024 berada di Rp5.805 per kilogram. Angka ini memang turun 0,58 persen dari pekan sebelumnya, tetapi naik 2,5 persen dari bulan April 2024. Untuk tingkat nasional, harga gabah kering panen di tingkat petani sepanjang Mei 2024 Rp 5.781 per kilogram.
Menurut pantauan lapangan, harga gabah kering panen di tingkat petani sepanjang Mei 2024 terendah di Lampung Timur dan Tulang Bawang Rp 4.800 per kilogram, sementara harga tertinggi di Agam Rp 8.200 per kilogram.
Dengan situasi ini, pemerintah diharapkan dapat menaikkan harga gabah kering agar sesuai dengan HPP. Sekaligus melakukan stabilisasi harga sekaligus menjaga perbedaan harga di tiap daerah tidak melebar.