Malaysia – Dua petugas kepolisian Malaysia yang bertugas di Desa Ulu Tiram, Johor, tewas usai diserang sekelompok orang. Ketua Polisi Negara (KPN) IG Tan Sri Razaruddin Husain peristiwa bermula saat sepasang pria dan wanita mendatangi kantor polisi di di desa itu. Saat ditanya keperluannya, mereka mengatakan ingin membuat laporan terkait kasus penganiayaan dan pelecehan seksual yang dialami dua tahun lalu.
Petugas polisi yang hendak melakukan pemerikaan mendadak diserang dengan pisau dan mengalami luka sayat. Pelaku merampas pistol milik korban, kemudian menembaki dua anggota polisi lain yang baru pulang patroli. Baku tembak pun tak terhindarkan.
“Salah satu anggota kami tertembak di pipinya dan peluru menembus kepalanya, sementara yang lain tertembak di bahu dan pinggang,” ungkap Razarudin.
Dari penggeledahan yang dilakukan di rumah para pelaku, polisi menemukan beberapa dokumen yang terkait dengan Jamaah Islamiyah (JI).
“Kami juga menemukan tersangka sedang melakukan persiapan, tas yang digunakannya dilapisi seng (lembaran) dan bahan lainnya sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi baku tembak dengan polisi,” kata Razarudin.
“Jadi dari yang kami lihat, oknum tersebut datang ke pos polisi untuk mengambil senjata untuk agendanya, yang kami belum tahu apa tujuannya. Saya sudah menginstruksikan kantor polisi untuk mengidentifikasi seluruh anggota JI di Johor untuk dipanggil untuk diinterogasi,” tambahnya.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam keras kejadian tersebut dan menjanjikan tindakan tega terhadap para pelaku kekerasan yang terjadi di negaranya.
“Kami tidak berkompromi dalam masalah perdamaian. Tindakan tegas akan diambil untuk menghentikan kekerasan ini,” kata Anwar.