Amerika Serikat – Perusahaan penyuplai suku cadang Boeing, Sprit AeroSystems, melakukan memberhentikan ratusan karyawan pabriknya yang ada di Wichita, Kansas. Menurut memo internal, keputusan pemberhentian ini dilakukan karena perusahaan mengalami kesulitan membayar utang dan menutupi biaya operasional. Selain itu, persoalan yang dialami Boeing selaku konsumen utamanya juga menjadi penyebab lain.
“Perlambatan tingkat pengiriman komersial baru-baru ini memaksa kami melakukan pengurangan tenaga kerja di Wichita,” kata Juru Bicara AeroSystems Joe Buccino.
“Pekan depan kami akan memberitahu para karyawan yang terdampak. Kami berkomitmen untuk melakukan transisi ini sebaik mungkin,” sambungnya.
Memo internal yang bocor itu mengungkap bakal ada sebanyak 400 karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya. Meski begitu, Joe tidak menjawab ketika dikonfirmasi mengenai jumlah tersebut. Di sisi lain, perusahaan sudah mulai membatasi jam lembur dan perekrutan karyawan seiring menurunnya produksi Boeing, khususnya tipe 737 Max. Hal ini karena pesawat tersebut mengalami insiden pada awal Januari silam.
Boeing memang sedang mengalami banyak masalah. Selain harus menghadapi penyelidikan terait isu keamanan, belum lama ini Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menuntut Boeing atas dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat 737 Max.
DOJ menyebut raksasa penerbangan itu melanggar ketentuan perjanjian yang dibuat pada tahun 2021 yang melindungi perusahaan dari tuntutan pidana terkait insiden tersebut. Kecelakaan yang dimaksud itu salah satunya terjadi di Indonesia pada 2018, maskapai Lion Air. Satu lagi di Ethiopia pada 2019 yang keduanya memakan korban hingga 346 orang.