Jakarta – Organisasi nirlaba eksplorasi laut global OceanX bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia mengumumkan kerja sama misi eksplorasi penting bertajuk ‘Misi Indonesia 2024’.
OceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanXplorer yang menjadi kapal eksplorasi, penelitian ilmiah, dan produksi media tercanggih di dunia. Setelah dari Indonesia, OceanX akan melanjutkan ekspedisi di Malaysia dan negara-negara lain di Asia Tenggara pada paruh kedua tahun 2024.
Penelitian itu akan mencakup berbagai bidang penting, termasuk investigasi zona megathrust untuk menyempurnakan model gempa bumi dan tsunami, penelitian perikanan di Sumatera Barat untuk meningkatkan pemahaman dan memandu keputusan pengelolaan dan eksplorasi potensi keanekaragaman hayati serta penilaian dampak terhadap manusia.
Menteri Koordinator Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kemitraan OceanX dengan pemerintah Indonesia telah dimulai sejak akhir tahun 2022. Dia menambahkan, Kemenko Marves dan BRIN telah menandatangani perjanjian dengan OceanX untuk memastikan kemitraan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami berharap penelitian dalam misi ini dapat mendukung kesejahteraan sosial melalui penemuan potensi inovasi dalam produk dan solusi untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bioteknologi. Dan yang paling penting adalah kesempatan untuk mempelajari potensi gempa bumi dan tsunami demi keselamatan umat manusia,” ujar Luhut
Hal tersebut menjadi alasan Menko Luhut mendorong agar Indonesia memiliki kapal riset seperti OceanX. Pernyataan ini didukung dengan fakta bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 75% perairan, namun sampai saat ini baru 19% lautan di Indonesia yang terpetakan.
Penelitian kapal OceanX ini dilakukan mulai dari Batam Kepulauan Riau pada 8 Mei dan berakhir di Bitung Sulawesi Utara pada 25 Agustus 2024. Para peneliti Indonesia baik dari BRIN, Pushidrosal, Kemendikbudristek, dan Lembaga lainnya akan melaksanakan penelitian dengan teknologi mutakhir pada kapal OceanX selama 3 bulan.