Jakarta – Sebagai negara dengan jumlah penduduk sangat besar, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Termasuk bagi produsen kendaraan listrik yang beberapa tahun belakangan terus menjamur. Dalam beberapa bulan terakhir, sudah ada tiga produsen kendaraan listrik yang melakukan groundbreaking pembangunan pabrik.
“Di bulan ini saja, ada tiga pabrik motor listrik yang sudah groundbreaking. Dua minggu yang lalu di Semarang ada Pacific. Setelah itu di Kendal ada (pabrik motor listrik) Sunra, itu luasnya 10 hektare. Kemudian Yadea di Karawang ini juga cukup besar,” kata Budi Setiyadi, Staf Ahli Utama Menteri Perhubungan (Menhub) Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas.
Sebagai catatan, Yadea mengaku sangat serius di pasar otomotif Indonesia. Bahkan, pabrik motor listriknya di Karawang menjadi fasilitas produksi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pabrik tersebut mulai beroperasi penuh pada 2026 dan diharapkan mampu membuat 3 juta unit kendaraan setahun.
“Proyeksi kami pabrik Yadea ini mampu memproduksi 3 juta unit motor listrik setahun. Nantinya akan kita impor (hasil produksinya) ke Malaysia, Thailand dan Timor Leste,” kata Wang Jinlong, General Manager (GM) Yadea Indonesia.
Terkini, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiyadi, mengatakan produsen kendaraan listrik AIMA juga bakal groundbreaking pembangunan pabriknya di Indonesia bernama AIMA dan berasal dari China. Namun, dia belum bisa mengungkap kapan groundbreaking dilakukan.
“Ada satu lagi produsen besar yang mau masuk Indonesia dari China, namanya AIMA. Waktunya belum tahu, tapi mereka besar di China. Artinya sekarang produk-produk yang nomor satu di China sudah tertarik investasi,” ujarnya.