Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat berencana melibatkan Indonesia dalam pengembangan industri semikonduktor. Di sisi lain, peluang yang sama juga datag dari China.
“Indonesia sudah menjadi salah satu negara yang dipersiapkan untuk mengembankan semikonduktor oleh Amerika Serikat. Tetapi kalau tidak, dengan temannya Amerika Serikat kita sudah siapkan semikonduktor yang berbasis awal, yaitu wafer dari China,” ucap Airlangga Hartarto dalam seminar ekonomi bertajuk “Perspektif Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi: Menuju Indonesia Emas 2045” di Sport Hall Kolese Kanisius, Jakarta.
Namun hal ini menyebabkan Malaysia dan Singapura tidak senang, sehingga diperkirakan bakal melakukan berbagai cara untuk menggagalkan hal tersebut. Salah satunya dengan mengangkat isu lingkungan.
“Dan Singapura, Malaysia tidak senang, makanya dibuat ribut terus sama NGO-NGO, supaya Indonesia tidak masuk di industri semikonduktor,” katanya.
Airlangga menjelaskan bahwa sebelumnya Indonesia pernah memproduksi komponen semikonduktor. Namun pada akhirnya investor pindah ke Malaysia akibat dari regulasi yang diterapkan.
“Dan hari ini ekspor ke Malaysia electronic based 40%. Nah, Indonesia harus menarik ulang. Semikonduktor Indonesia baru di hilir, di-testing sama di-assembling,” katanya.
Selain itu, untuk mendukung pembangunan industri semikonduktor, dibutuhkan banyak engineer yang menguasai bidang mikroelektronik.
“Karena kalau bicara semikonduktor itu bicara chip desain. Itu bahasa sederhananya adalah bikin sirkuit elektrik, sirkuit elektrik dibuat kecil,” katanya.