Jakarta – Mungkin banyak masyarakat yang belum pernah mendengar nama pulau Sabu dan pulau Raijua. Kedua pulau itu hampir identik dengan keterpencilan.
Tapi, Tuhan tidak pernah salah menciptakan pulau ini. Di tengah keterpencilan dan kekeringan, pulau Sabu menyimpan banyak potensi yang bisa membuat dunia terheran-heran.
Yap, salah satu surga tersembunyi berupa wisata pantai di Nusa Tenggara Timur yang tak boleh dilewatkan oleh para pencinta pantai adalah Pantai Langa Ae. Pantai Langa Ae merupakan salah satu destinasi wisaa yang terletak di Desa Keliha, Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.
Dikenal juga dengan nama Pantai Tangga 80, lantaran wisatawan harus menuruni anak tangga sebanyak 80 buah untuk bisa sampai di bibir pantainya. Namun, pengunjung juga harus berhati- hati karena tangga yang ada agak curam mengikuti kontur bukit dan karang di lokasi ini.
Pantai Langa Ae tak hanya menyuguhkan pesona keindahan pantai yang eksotis, namun ada tebing-tebing dan batu-batu besar di pinggiran pantai hingga hamparan pasir putih turut menambah pesonanya. Dengan pengambilan angle yang tepat dari settingan kamera, anda akan mendapatkan hasil foto yang cantik.
Di lokasi ini juga telah tersedia beberapa infrastrukur pendukungnya berupa Lopo dan Gazebo bagi para pengunjung yang ingin bersantai melihat bentangan alam di sekitar pantai, terutama saat matahari terbenam merupakan momen yang berkesan dan tak mungkin terlupakan.
Untuk bisa menuju Pantai Langa Ae, Jika Anda dari Jakarta, mungkin akan memakan waktu yang terbilang lumayan panjang. Dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta – Bandara El Tari, Kupang dengan waktu tempuh selama 3 jam.
Dari bandara El Tari, Kupang Anda perlu naik pesawat kecil menuju bandara Tardamu Sabu. Selanjutnya, dari pulau Sabu wisatawan dapat datang langsung menyebrang dari pelabuhan kota Seba menuju pulau Raijua menggunakan perahu nelayan.
Sayangnya di pulau ini transportasi umum sangat sulit untuk ditemukan bahkan hampir tidak ada atau tidak tersedia. Sehingga wisatawan perlu memikirkan solusi untuk berkeliling pulau tersebut, yang mungkin salah satunya adalah menyewa kendaraan roda dua milik penduduk setempat.