Jakarta – Hingga minggu ke-17 tahun 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada 2024 ini meningkat dari tahun 2023. Tren peningkatan ini bahkan tiga kali lipat lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun lalu dalam periode yang sama.
Menurut data minggu ke-17 di tahun 2024, angka kasus DBD menyentuh 88.593 kasus. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya dengan 28.579 kasus.
Sementara itu, peningkatan nyaris tiga kali lipat juga terjadi pada angka kematian kasus DBD di Indonesia. Pada tahun 2024 kasus kematian mencapai 621 jiwa, meningkat dari 209 kematian pada 2023 dalam periode waktu yang sama.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi ketika dikonfirmasi menuturkan bahwa kasus kematian DBD didominasi oleh anak-anak. Ia menyebutkan kondisi ini terjadi karena imunitas anak masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan orang dewasa.
“Iya anak-anak paling banyak dalam kasus kematian DBD. Ini memang karena imunitas anak itu belum sempurna. DBD ini kan memang infeksi virus,” kata Nadia.
Berikut ini adalah rincian proporsi kasus kematian akibat DBD berdasarkan kelompok umur:
Usia kurang dari 1 tahun: 3,86 persen.
Usia 1-4 tahun: 13,53 persen.
Usia 5-14 tahun: 52,66 persen.
Usia 15-44 tahun: 22,22 persen.
Usia lebih dari 44 tahun: 7,73 persen.
Sedangkan untuk kasus DBD secara umum, Nadia menyebut bahwa kasusnya didominasi oleh usia 15-44 tahun dengan 42,95 persen. Untuk usia kurang dari satu tahun kasusnya 1,7 persen, 1-4 tahun 9,34 persen, 5-14 tahun 32,73 persen, dan usia di atas 44 tahun dengan 13,29 persen.
Nadia juga melaporkan ada lima Kabupaten/Kota dengan kasus kematian DBD tertinggi periode Januari hingga awal Mei 2024 adalah Kabupaten Bandung dengan 29 kematian, dan Kabupaten Klaten dengan 22 kematian.
Selain itu juga ada Kabupaten Jepara sebanyak 21 kematian, Kabupaten Subang dengan 20 kematian, serta Kota Bekasi dengan 19 kasus kematian.
Kemudian, ada lima wilayah dengan temuan kasus DBD tertinggi yakni Kota Bandung dengan 3.468 kasus. Kabupaten Tangerang 2.540 kasus, lalu Kota Bogor dengan 1.942 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 1.903 kasus, serta Kota Kendari dengan 1.659 kasus.
Melihat kondisi tersebut, Nadia mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terkait kasus DBD. Ia juga meminta masyarakat untuk tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).