Ternate – Jelang Pemilihan Gubernur Maluku Utara pada Pilkada Serentak 27 Novemver 2024, Sultan Tidore, Husain Alting Sjah untuk mengembalikan formulir pendaftaran calon Gubernur Maluku Utara ke kantor DPD PDI Perjuangan Maluku Utara.
Potensi Sultan Tidore mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan untuk maju bertarung dalam Pemilihan Gubernur Maluku Utara mendatang dinilai cukup besar karena sembilan dari 10 Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Maluku Utara mendukung Husain Alting Sjah untuk maju bertarung pada Pilgub 2024.
Usai mengembalikan formulir, Sultan Tidore Husain Alting meminta dukungan semua pihak untuk berada dalam satu shaf membangun Maluku Utara.
”Jika sudah memenuhi syarat saya rasa itu sudah cukup. Soal koalisi, apapun bentuknya, namanya miniatur ataukah dalam bentuk yang besar sepanjang memenuhi syarat formal yang ditentukan dalam aturan yang ada, maka akan berjalan,” kata Husain.
Bagi Sultan Tidore, yang penting PDI Perjuangan sudah ada di dalam bersamanya. ”Kenapa saya menyatakan itu karena ada benang merah sejarah di masa itu. Oleh karena itu saya ingin mengikat kembali benang merah historis itu,” ungkap Sultan.
Ia mengingatkan apa yang pernah dijalin Bung Karno dengan Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore periode 1947-1967. ”Mudah-mudahan dalam perjalanan ini saya bagian dari turunan Zainal Abidin Syah bisa bersama dengan Bung Karno muda yang namanya Muhammad Sinen,” harap Husain menunjuk Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara.
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Sinen mengungkapkan, yang mendaftarkan diri di PDI Perjuangan untuk maju bertarung dalam Pilgub adalah putra-putra terbaik di Maluku Utara. Walau demikian, yang terbaik akan diputuskan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
“PDI Perjuangan memberikan kebebasan kepada semua tokoh yang mau mendaftar dan mencalonkan diri sebagai gubernur. Bersama PDI Perjuangan semua bebas. Nah, nanti diseleksi oleh DPD dan selanjutnya diserahkan ke DPP untuk diputuskan,” ucap Sinen.
Dia menjelaskan, poin-poin yang kemudian dilihat PDI Perjuangan yakni kerja-kerja lapangan yang dilakukan oleh beberapa kandidat yang mendaftarkan diri.
”Ini yang menjadi syarat utama. Di samping itu, tentu kami memperhatikan hasil-hasil survei, serta sejauh mana komitmen yang bersangkutan terhadap partai PDI Perjuangan di provinsi Maluku Utara,” urainya.
Menurut dia, tidak semua putra terbaik Maluku Utara yang mau bersama PDI Perjuangan ini direkomendasikan. Paling tinggi hanya satu orang yang akan direkomendasikan.
“Artinya dari beberapa orang ini nanti akan terpilih satu orang yang paling terbaik diantara beberapa orang tadi. Jari ini kita semua berdoa semoga yang diputuskan Ketum PDI Perjuangan, mudah-mudahan ke Sultan Tidore karena ada ikatan sejarah,” tuturnya.
Lanjut dia, Sebab ada ikatan sejarah antara Tidore dengan PDI Perjuangan dimasa perjuangan Irian Barat waktu itu.
.Dikatakan Sinen, di hasil rapat internal PDIP Perjuangan tanpa diarahkan, semua DPC mengusulkan nama-nama calon Gubernur.
“Dari 10 DPC itu, ada 9 DPC yang mengusulkan Sultan Tidore untuk maju menjadi calon gubernur dari PDI Perjuangan,” pungkasnya.