Jalur Gaza – Pertempuran antara Israel dengan Hamas di Rafah makin memanas. Artileri dan helikopter Israel terus membombardir sisi tenggara Kota Gaza, wilayah tengah Jalur Gaza, serta sebelah timur Kota Rafah. Serangan didukung oleh tembakan artileri yang dilepaskan dari Persimpangan Netzarim.
Serangan Israel mendapat perlawanan sengit dari sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, serta kelompok perlawanan Palestina lainnya. Mereka terlibat kontak senjata sengit dengan pasukan Israel yang berhasil menerobos bagian timur Rafah. Sengitnya pertempuran ini dikonfirmasi oleh juga oleh Brigade al-Quds dan Brigade Syuhada al-Aqsa. Dalam beberapa jam terakhir, setidaknya sekitar 150 orang dilaporkan tewas.
Sementara itu militer Israel memberitakan serangan udaranya pada hari Rabu (8/5) kemarin telah menewaskan Mohammad Ahmed Ali. Komandan Sngkatan Laut Hamas di Jalur Gaza ini dianggap bertanggung jawab atas banyaknya serangan terhadap permukiman Israel. Meski demikian, Hamas belum berkomentar tentang kematian mantan anggota Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas, tersebut.
Serangan Israel ke Rafah menggunakan pola yang sama seperti saat menyerang Gaza pada bulan Oktober 2023 silam. Saat itu pasukan bergerak ke Gaza utara dan melakukan serangkaian serangan udara yang diikuti serangan pasukan darat. Begitu pasukan darat berhasil masuk, bulldozer lapis baja bersama tank dan kendaraan militer langsung menghancurkan bangunan yang ada.
Situasi yang terjadi di Rafah kini lebih buruk, karena serangan Israel disertai blokade yang mengisolasi kota dari semua sisi. Tidak ada orang maupun barang yang diizinkan keluar atau masuk kota. Tak terkecuali bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh PBB.