Papua Tengah – DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, resmi mengusung Johannes Rettob (JR) sebagai calon tunggal di Pilkada Mimika tahun 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Mimika, Yohanes Felix Helyanan, mengatakan bahwa keputusan mengusung calon tunggal diambil dalam pertemuan seluruh kepala daerah PDI Perjuangan yang digelar pada 24 April 2024 kemarin. Sebagai konsekuensinya, tidak membuka pendaftaran untuk bakal calon bupati. Pendaftaran yang dibuka hanya untuk posisi bakal calon wakil bupati.
“PDIP tidak membuka pendaftaran calon bupati ini karena kami sudah punya kader. Tapi kalau belum ada, maka biasanya partai itu membuka pendaftaran,” kata Yohanes kepada wartawan di Kantor DPRD Mimika.
Untuk calon bupati akan didiskusikan dulu dengan JR, sementara partai akan melakukan seleksi terhadap setiap calon yang mendaftar. Sampai saat ini, sudah ada tiga orang yang mendaftar sebagai calon wakil bupati, yaitu Maximus Tipagau, Jhon Beanal, dan Emanuel Kemong.
“Beberapa waktu lalu DPC sudah menyebarkan formulir pendaftaran untuk calon wakil bupati, dan memang sudah ada yang masukan pendaftaran ke partai. Tapi khusus untuk calon Bupati PDI Perjuangan sudah menetapkan calon tunggal adalah JR, dan untuk Wakil Bupati nanti tergantung komunikasinya. Artinya, untuk calon wakil bupati bisa dari luar kader PDI Perjuangan,” lanjutnya.
Johannes Rettob saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Mimika. Dalam sebuah wawancara, ia mengakui kondisi Pemerintahan Kabupaten Mimika sedang tidak baik-baik saja. Tingginya tingkat ketidakhadiran ASN di kantor pusat pemerintahan menjadi salah satu indikator. Bahkan apel pagi pun hanya dihadiri beberapa orang.
“Yang terjadi inikan dualism. Pertanyaannya siapa yang membuat hal ini? Apakah Bupati ataukah saya selaku Wakil Bupati? Jelas tidak. Dualisme ini dibuat oleh orang-orang tertentu yang punya kepentingan, mereka yang selama ini berada di zona nyaman. Mungkin mereka berfikir ketika saya banyak terlibat di dalam pemerintahan, maka kepentingan mereka tidak terakomodir,” ungkapnya.
Selama ini kata Johannes, dirinya hanya diam dan melihat kondisi Pemerintahan yang menurutnya tidak lagi sehat. Namun ia berkomitmen untuk melakukan perbaikan agar pemerintahan di Mimika jadi lebih baik dan pelayanan kepada masyarakat makin meningkat.