India – Badan investigasi federal India menahan empat orang yang diduga terlibat jaringan penipuan internasional. Mereka dituduh merekrut pemuda India dengan janji bakal diberi pekerjaan atau beasiswa pendidikan di Rusia, tetapi kemudian dipaksa ikut beprerang di Ukraina. Sejauh ini telah ada 35 orang yang jadi korbannya.
Keempat orang yang ditangkap adalah seorang penerjemah, seorang fasilitator dokumen, serta dua perekrut yang beroperasi di wilayah Kerala dan Tamil Nadu. Selain soal penipuan, para tersangka juga diperiksa atas dugaan terlibat dalam jaringan perdagangan manusia.
Kementerian Luar Negeri India (MEA) mengatakan kasus ini telah dilaporkan ke pemerintah Rusia dan segera “ditanggapi secara serius” oleh Rusia. MEA sebelumnya mengatakan pihaknya juga berupaya mengamankan pemecatan sekitar 20 warga negara India dari tentara Rusia.
Beberapa rekrutan India mengaku dijanjikan gaji tinggi dan paspor Rusia sebelum dikirim ke garis depan. Nantinya mereka mendapat peran non-tempur, tetapi dilatih untuk menggunakan senapan serbu dan senjata lainnya sebelum dikirim ke Ukraina. Pengakuan ini membenarkan kesaksian keluarga dua warga India yang tewas dalam perang di Ukraina beberapa wkatu lalu.
Sekalipun pertumbuhan ekonomi India sangat pesat, bahkan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, tingkat pengangguran di negara itu ternyata sangat tinggi. Hal ini yang menyebabkan banyak orang mencari pekerjaan di luar negeri setiap tahunnya.