Perancis – Kerja keras tim nasional Indonesia U-23 lolos ke Olimpiade Paris 2024 pupus usai kalah dari Guinea dengan skor 0-1. Dalam pertandingan yang digelar di CNF Clairefountaine, Paris, pada hari Kamis (9/5) itu, Indonesia dan Guinea sama-sama tampil menyerang sejak awal babak pertama. Bahkan data statistik menunjukkan Indonesia lebih unggul dari wakil benua Afrika itu.
Sayangnya pertandingan ini dinodai dengan banyaknya keputusan wasit yang merugikan Indonesia. Mulai dari pelanggaran-pelanggaran keras yang dilakukan pemain Guinea, hingga tiga insiden fatal yang akhirnya menentukan hasil akhir pertandiungan.
Insiden pertama terjadi pada menit ke-27. Saat itu wasit memberikan hadiah penalti bagi Guinea setelah Witan Sulaiman dianggap melanggar lawan di kotak penalti. Padahal dari tayangan ulang jelas pelanggaran itu terjadi di luar kotak penalti. Wasit Francois Letexier tetap pada keputusannya meski mendapat protes keras dari para pemain Indonesia. Ilaix Moriba yang jadi penendang penalti sukses membobol gawang Indonesia yang dijaga Ernando Ari.
Insiden kedua terjadi pada menit ke-74. Alfeandra Dewangga dianggap melanggar penyerang Guinea, Algassime Bah, di dalam kotak penalti. Para pemain Indonesia memprotes keputusan ini karena sliding tackle yang dilakukan Dewangga mengarah ke bola. Tayangan ulang pun membuktikan Dewangga tidak bersalah. Meski begitu, wasit tetap menjatuhkan hukuman penalti bagi Indonesia. Untungnya tendangan Bah menjadi gol karena bola membentur tiang gawang.

Insiden ketiga terjadi pada menit ke-75. Banyaknya keputusan wasit yang merugikan Indonesia, dan puncaknya ketika insiden di menit ke-74, membuat pelatih Shin Tae Yong benar-benar murka. Kali ini ia melakukan protes keras terhadap kinerja wasit. Upaya perangkat pertandingan menenangkannya tidak berhasil karena wasit Francois Letexier terus tutup mata dan tutup telinga. Akhirnya Shin Tae Yong pun diganjar kartu merah.
Anggota Exco PSSI, Arya Mahendra Sinulingga, mengungkapkan kekecewaannya terhadap ulah wasit yang melakukan keputusan kontroversi. Menurutnya, terlihat dengan jelas sledingan Dewangga mengenai bola dan itu bukan sebuah pinalti.
“Ya kontroversi,” ungkap Arya Sinulingga, selepas pertandingan.
Menurutnya, terlihat dengan jelas sliding tackle Dewangga mengenai bola, dan seharusnya itu tidak layak diganjar penalty.
“Engga ya, karena bola kena duluan,” jelasnya.