Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menonaktifkan direktur Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dari jabatannya buntut tewasnya Putu Rustia Ananta yang merupakan taruna STIP usai dianiaya oleh seniornya.
Tak hanya direktur, sejumlah pejabat STIP juga mendapat sanksi penonaktifan dari jabatan.
“Ini tentu menjadi suatu evaluasi bagi kami, dan kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Budi menegaskan penonaktifan direktur dan sejumlah pejabat STIP dari jabatannya merupakan bentuk dari rasa tanggung jawab. “Ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab, dan tindakan tegas itu harus berjalan,” sambung Budi.
Selain itu Budi menerangkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub melakukan pendampingan pada kasus ini. Pendampingan bertujuan untuk memastikan para tersangka mendapat sanksi pidana yang setimpal.
“Dan apa yang dilakukan di Jakarta selain kami menginstruksikan kepada teman-teman untuk melakukan upaya hukum, kepada kepolisian. Teman-teman dari BPSDM juga melakukan pendampingan, agar pelaku mendapat hukuman setimpal, sesuai dengan hukum, dan apa yang kita lakukan sudah berjalan dengan Polres Jakarta Utara,” terang Budi Karya.
Budi lalu mengutarakan rencana mereformasi sistem pendidikan vokasi yang berada di bawah Kemehub. Reformasi itu dilakukan dengan mengubah kurikulum.
“Apa yang dialami Rio akan kita kenang sebagai kejadian mendalam, dan jadi dasar bagi kami melakukan reformasi pendidikan vokasi di Kementerian Perhubungan. Apa yang akan kita lakukan? Kami akan mengubah kurikulum yang lebih humanis dan berteknologi,” terang Budi.
Budi menuturkan persaingan di dunia kerja sudah tak lagi mengutamakan kekuatan fisik. Namun, lanjut dia, kompetensi.
“Seperti kita ketahui bahwa persaingan pada dunia pekerjaan itu tidak lagi mengandalkan fisik, tetapi mengandalkan kompetensi dan pengetahuan yang saat ini kita ketahui bahwa IT jadi satu tumpuan yang harus kita ketahui,” sambungnya.
Budi Karya mengatakan perubahan kurikulum itu tidak hanya dilakukan di STIP. Dalam jangka panjang, reformasi sistem pendidikan vokasi juga akan diterapkan di 32 universitas yang berada di bawah Kemenhub.
“Oleh karenanya, kurikulum itu berbasis digital dan juga jangka panjang kita akan melakukan tidak hanya di STIP, tetapi di 32 universitas lain (milik Kemenhub). Ini tentu harapannya bahwa Kemenhub akan menjadikan anak-anak muda yang kompeten yang bisa melakukan tanggung jawab sebagai insan Perhubungan yang persatuan Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Budi mengumumkan STIP Jakarta tidak menerima mahasiswa baru tahun ini, buntut tewasnya Putu Satria Ananta Rustika. Langkah ini diambil untuk memutus mata rantai istilah senior-junior.
“Jangka pendek ini, kami akan melakukan moratorium, di satu angkatan itu kita nggak akan terima. Apa tujuannya? Agar memutus tradisi jelek, sehingga tidak ada lagi istilah senior dan junior,” jelas Budi Karya.
Selain itu, kata Budi, asrama STIP Jakarta tidak lagi ditempati oleh taruna tingkat dua. Orang tua mahasiswa juga akan dilibatkan dalam bentuk komite.
“Bahkan yang akan datang kami hanya akan memberikan tempat atau asrama hanya untuk tingkat satu. Tingkat dua kita minta untuk tinggal di sekitar kampus,” kata Budi.
“Dan kami memberikan kesempatan orang tua turut mengasuh sebagai suatu komite sehingga proses-proses evaluasi dan proses koreksi bisa terjadi dengan serta-merta,” imbuhnya.
Budi lalu berujar atribut kepangkatan pada seragam taruna STIP Jakarta akan dihilangkan, sebagai bentuk upaya memutus mata rantai senioritas di lingkungan sekolah. Budi menyebut pemakaian seragam juga akan diatur, bahkan taruna harus menggunakan batik pada hari tertentu.
“Atribut ini juga membuat adanya gap senior dan Junior. Oleh karenanya, minggu depan, semua atribut kita hilangkan,” ucap Budi.
“Bahkan kami akan membuat suatu yang lebih humanis, (yaitu) tidak setiap hari mereka menggunakan seragam. Satu hari pakai putih, satu hari pakai batik, di hari libur mereka pakai bebas,” kata Budi Karya.
Budi kembali menegaskan terkait penggunaan fasilitas asrama untuk taruna STIP. Ke depan, asrama hanya bisa ditempati untuk taruna angkatan satu dan seniornya tinggal di sekitar kampus.