Jakarta – Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan menetapkan Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi Desa Keuangan pertama di Indonesia. Desa yang terletak di Gunung Kidul, Yogyakarta ini memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari sektor pariwisata hingga pertanian.
Desa Nglanggeran memiliki sejumlah keunggulan untuk mendongkrak perekonomian desanya. Di sektor pariwisata, misalnya, Desa Nglanggeran memiliki potensi agro wisata dan embung Nglanggeran, serta air terjun musiman Kedung Kandang.
Kemudian, sektor UMKM, selain Pawon Purba, Griya Batik, Griya Spa, dan homestay, Desa Nglanggeran juga memiliki potensi perkebunan kakao, di mana Griya Cokelat Nglanggeran menjadi klaster pengolahan kakao dari hulu sampai hilir.
Desa Nglanggeran juga memiliki potensi di sektor perkebunan, dengan komoditas utamanya yaitu kakao dan durian.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Luky Alfirman mengungkapkan Desa Nglanggeran ditetapkan sebagai Desa Keuangan lantaran kinerjanya yang dinilai apik dan berhasil dari sisi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN melalui dana Transfer ke Daerah (TKD).
“Desa ini mendapatkan dukungan dari Kemenkeu melalui dana APBN melalui Dana Desa dan kami memastikan Dana Desa itu dipakai untuk apa saja,” kata Luky Alfirman.
Luky menambahkan dalam setiap tahunnya telah disiapkan hadiah atau tambahan Dana Desa yang disiapkan oleh Pemerintah Pusat bagi desa-desa yang berkinerja baik. Dari sisi jumlahnya, penghargaan yang akan diberikan ke desa berkisar Rp 100 – 150 juta dengan total keseluruhan mencapai Rp 2 triliun.