Kalimantan Barat – Lebih dari 700 kepala keluarga (KK) di 17 desa Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, terdampak banjir akibat tingginya curah hujan. Kepala Satuan Tugas Informasi Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kalbar, Daniel mengatakan banjir menerjang melanda sejak Rabu (8/9) sekitar pukul 05.30 WIB. hingga Kamis pagi tadi, banjir masih merendam pemukiman warga di Kecamatan Pinoh Selatan, Kecamatan Sayan, dan Kecamatan Ella Hilir.
“Ada ratusan rumah yang dilaporkan terendam banjir, kemudian akses jalan dan jembatan terputus. Namun saat ini banjir sudah perlahan surut,” ujar Daniel kepada wartawan, Kamis (9/5).
Salah satu desa yang mengalami banjir cukup parah adalah Desa Siyai di Kecamatan Menukung. Hampir seratus rumah warga terendam air dengan ketinggian yang bervariasi. Sebagian warga telah mengungsi rumah ke keluarga atau kerabatnya yang tidak terkena banjir, sementara yang lain memilih tetap bertahan di rumah dengan mendirikan panggung darurat.
“Banjir ini telah menghambat dan melumpuhkan aktivitas warga setempat. Pemerintah Desa Siyai telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Melawi terkait upaya penanggulangan banjir,” kata Kepala Desa Siyai, Siyento.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi terus melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah keseluruhan warga yang terdampak dan kerusakan infrastruktur akibat banjir. BPBD bersama tim gabungan telah melakukan upaya darurat, termasuk monitoring air, mendirikan pos kesehatan bagi warga yang membutuhkan, dan pendistribusian bantuan sembako kepada warga terdampak. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir di Kabupaten Melawi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Supadio, Pontianak, potensi hujan sedang hingga lebat masih terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan Barat, di antaranya Kabupaten Melawi.