Jawa Barat – Tanpa banyak publikasi, persiapan menuju pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 terus menggeliat. Dari sekian banyak nama calon yang muncul di publik, sejauh ini ada tiga nama yang diprediksi bakal menjadi calon kuat. Prestasi, popularitas, dan kedekatan mereka dengan masyarakat menjadi faktor pendorong yang tidak boleh diremehkan. Mereka adalah Ridwan Kamil dari Golkar, Bima Arya dari PAN, dan Dedi Mulyadi dari Gerindra.
Bagaimana situasi dan kesiapan mereka masing-masing untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat?
Ridwan Kamil
Seperti sudah diketahui, Ridwan Kamil telah mendapat dukungan dari Golkar untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Walau begitu, ia masih belum melakukan deklarasi karena ternyata juga mendapat dukungan untuk maju di Pilgub Jakarta. Sekarang keputusan ada di tangannya, apakah akan memilih Jawa Barat atau Jakarta.
Dalam sebuah wawancara, Ridwan Kamil mengatakan keputusannya akan diumumkan pada bulan Juni mendatang.
“Nanti bulan Juni saya putuskan. Hati tetap berat ke Jabar, tapi saya tidak menutup kemungkinan Jakarta. Keputusan akhirnya nanti di bulan Juni sesuai survei,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, menyatakan ingin mempertahankan Ridwan Kamil di Jawa Barat. Akan tetapi, ia tidak akan memaksa andai DPP Golkar memutuskan lain.
Bima Arya
Bila Ridwan Kamil belum mendeklarasikan diri, Bima Arya justru sudah melakukannya. Deklarasi dilakukan di Gedung Sate, Bandung, pada tangga 4 Mei 2024 kemarin. Mantan Wali Kota Bogor ini mendapat dukungan dari PAN dan diberi mandat untuk menjalin komunikasi politik dengan partai politik lain.
Ia mengatakan alasannya maju Pilgub karena ingin memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat. Sesuatu yang sudah lama diamanatkan padanya oleh masyarakat tiap kali turun ke lapangan.
“Agar orang kalau mau sekolah itu nggak usah nyogok, nggak udah memasukkan ini itu. Karena gedung sekolahnnya, SD, SMP, SMA harus cukup, enggak pusing lagi masalah zonasi. Dan kita ingin agar semua yang menjadi keberkahan, tempat wisata dan lain-lain, potensi ekonomi, itu digarap maksimal. Sehingga usaha kerjanya menjadi berkah. Enggak ada lagi warga yang terjerat pinjol, enggak ada lagi pungli yang meresahkan, kita ikhtiar menuju kondisi itu,” ucap Bima Arya.
Dedi Mulyadi
Situasi yang sama sekali berbeda dihadapi oleh Dedi Mulyadi. Mantan Bupati Purwakarta dua periode (2008-2018) yang menjadi kader Gerindra ini justru belum sama sekali mendapat dukungan resmi dari partainya. Padahal sosoknya sangat populer di tengah masyarakat maupun pengurus partainya. Bahkan Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani, menyebutnya sebagai salah satu yang berpeluang didukung partai untuk Pilgub Jabar.
“Orang yang di samping saya (Dedi Mulyadi) yang dilirik untuk Pilgub Jawa Barat,” kata Muzani pada wartawan di kawasan Kebayoran, Jakarta Utara, Sabtu (4/5).
Lantas, bagaimana tanggapan Dedi terkait peluangnya maju di Pilgub Jawa Barat nanti? Dedi berkelakar jika dirinya tidak siap untuk dipilih menjadi Calon Gubernur Jabar. Namun ia menegaskan siap untuk menjadi Gubernur Jabar berikutnya.
“Kalau saya gak siap jadi calon gubernur, saya mah siapnya jadi gubernur,” ujarnya.