Purwakarta – PT Sepatu Bata Tbk resmi menutup pabriknya yang ada di Purwakarta, Jawa Barat, pada tanggal 30 April 2024 kemarin. Corporate Secretary Bata, Hatta Tutuko, mengatakan bahwa pabrik tersebut terpaksa ditutup karena kurangnya orderan atau permintaan produksi dari pemasok lokalnya di Indonesia. Permintaan yang minim membuat ongkos produksi lebih besar daripada pemasukan, maka dari itu pabrik terpaksa ditutup.
Ia menambahkan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat. Namun upaya tersebut belum optimal dan berujung penutupan pabrik.
“Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia,” ujar Hatta pada hari Minggu (5/5).
“PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” imbuhnya.
Berdasar pada laporan keuangan per 31 Desember 2023, Bata mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp190,29 miliar. Nilai ini membengkak 79,65% dari Rp105,92 miliar di tahun 2022. Sementara itu, nilai penjualan netto Bata tercatat Rp 609,61 miliar pada 2023. Angka ini turun 5,26% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp 643,45 miliar. Tren penurunan ini telah berlangsung selama empat tahun.


