Jakarta – Pulau Nias, khususnya Kabupaten Nias Selatan harus dibangun dengan kepemimpinan yang penuh integritas dan transparansi transparansi. Pengawasan terhadap kepala daerah harus berjalan terus sepanjang masa kekuasaan itu, seperti ungkapan Nias, ”mata ba mbörö tu’i”, selalu ada mata di belakang kepala yang melihat kita.
Ungkapan itu disampaikan tokoh masyarakat Nias Dr. Martiman Su’aizisiwa Sarumaha saat dijumpai di sebuah kedai kopi di Jakarta, Minggu, 5 Mei 2024. Menurut Rektor Universitas Nias Raya (Uniraya) Teluk Dalam ini, Kabupaten Nias Selatan yang memiliki lebih dari 100 pulau kaya akan sumber daya alam dan manusia penuh potensi
”Tola aeru tobai aetu; tola gumbve jimae ohi, tobai gumbve jimae mbvu. Semakin ditekan dan ditekan, bahkan sampai titik darah penghabisan namun akan tetap timbul dipermukaan. Kuat dan kokoh bagai batu karang,” kata pria 50 tahun ini.
Martiman menekankan, masyarakat Nias Selatan sangat bijak. Bahkan leluhur Nias pun terbukti bukan masyarakat primitif. ”Ada istilah ’banua’ atau kosmos, kesemestaan di Nias ini sangat terstruktur serta tertata rapi. Peradaban masyarakat Nias ini sangat luhur dan beradab. Kita harus mengembalikan nilai-nilai itu,” ujarnya.
Menurut Martiman, pembangunan di Nias Selatan perlu transformasi ibarat metomorfosis kepompong menjadi ulat dan kupu-kupu. Para pemuda di kawasan yang terkenal dengan wisata lompat batu dan pantai untuk berselancar kelas dunia itu harus didorong agar tak hanya bercita-cita jadi pegawai negeri, atau berbondong-bondong keluar dari desa.
”Untuk itu, harus ada jiwa entrepreneur, menjadi pengusaha dengan adanya ruang-ruang kerja yang dibuat di mana-mana. Jangan selalu berpikir kota adalah jawaban atas berbagai masalah di desa,” urainya.
Tiga hal penting disampaikannya untuk membangun Nias Selatan yakni pendidikan, kesehatan, dan aksesibilitas infrastruktur. ”Jika tiga poin itu dibenahi, hal lain seperti pariwisata, pertanian, dan kelautan akan ikut terbangun dengan sendirinya,” ungkap Martiman.
Ativis Komunitas ‘Bale Ndraono’ untuk mengembangkan potensi serta literasi Nias ini menegaskan, kampus yang dipimpinnya tak sekadar ’beternak sarjana’, tapi bagaimana menciptakan figure yang jawaban bagi tuntutan masyarakat.
Kabupaten Nias Selatan terdiri dari 35 kecamatan, dengan jumlah penduduk sekitar 360.530 ribu orang. DPRD Nias Selatan memiliki 35 kursi dengan perolehan suara Pemilu 2024 PDI Perjuangan 9 kursi, PAN, Partai Golkar, Nasdem dan Partai Demokrat masing-masing 5 kursi, Gerindra 3 kursi, PKB 2 kursi serta kursi lain untuk Partai Garuda dan Hanura.