Ukraina – Ketua Olimpiade Ukraina meminta para atlet dan official yang akan berangkat ke Olimpiade Paris tidak membuat kontak apapun dengan kontingen Rusia dan Belarusia. Mulanya, Ukraina berniat memboikot ajang olahraga terbesar itu setelah Komite Olimpiade Internasional (IOC) memperbolehkan warga Rusia dan Belarusia yang tidak mendukung secara terbuka operasi militer ke Ukraina untuk berpartisipasi.
Setelah sempat mengancam boikot, pihak Ukraina akhirnya melunak. Atlit dan official mereka diizinkan ke Olimpiade meski dengan beberapa pembatasan.
“Atlet Ukraina juga tidak boleh mengambil bagian dalam diskusi dengan atlet Olimpiade dari Rusia dan Belarusia di media sosial,” kata Komite Olimpiade Ukraina.
Untuk upacara perebutan medali, warga Ukraina diharuskan menjaga jarak dari orang Rusia atau Belarusia dan menghindari berbagi foto atau video. Selain itu, atlet Ukraina harus menahan diri dari konferensi pers bersama, wawancara, dan siaran langsung, kecuali jika berhubungan langsung dengan kompetisi.
Dalam rekomendasi lebih lanjut, Komite Olimpiade Ukraina ingin para atletnya melaporkan pelanggaran persyaratan netralitas yang dilakukan oleh Rusia dan Belarusia.
Ukraina telah menangkis invasi Rusia selama lebih dari dua tahun. Penguasa Belarusia Alexander Lukashenko mendukung Rusia dalam perang dan mengizinkan tentara Rusia menyerang negara tetangga Ukraina dari Belarus.
Olimpiade Musim Panas dijadwalkan diadakan di ibu kota Prancis mulai 26 Juli hingga 11 Agustus.