Jawa Tengah – Aksi tak bertanggungjawab kembali dilakukan seorang pendaki gunung. Sebuah video viral merekam kejadian saat seorang pendaki menyalakan flare berwarna oranye di Puncak Alap-alap, Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hasil penelusuran menunjukkan pengunjung yang menyalakan flare terdeteksi dari Basecamp Andong via Pendem.Sedangkan video diduga direkam pada hari Rabu (1/5) kemarin.
Pihak pengelola telah meminta klarifikasi terhadap pengelola basecamp Gunung Andong via Sawit dan Pendem. Klarifikasi dihadiri Kapolsek Ngablak AKP Suhartoyo, Danramil Ngablak, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), serta pengelola basecamp. Dari situ diketahui bahwa salah satunya pendaki tersebut telah diingatkan penjaga warung mengenai bahayanya menyalakan flare.
“Informasi dari pengelola Basecamp Pendem yang disampaikan penjaga warung di puncak Gunung Andong. Pengunjung atau pendaki sudah diingatkan, dan dilarang menyalakan flare apapun maksud serta tujuannya karena membahayakan dan mengganggu pengunjung lainnya,” kata Administratur (Adm) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati.
“Pengunjung yang melakukan atau menyalakan flare yang terlihat di medsos rata-rata anak-anak masih remaja. Dari pengelola basecamp pendakian Gunung Andong merasa sangat kecolongan dengan adanya kejadian tersebut dan menjadikan ketidaknyamanan semua pihak,” sambungnya.
Flare atau suar dapat menghasilkan cahaya terang dengan panas cukup tinggi yang dihasilkan dari bahan campuran logam, seperti magnesium yang mudah terbakar. Biasanya digunakan sebagai alat pemberi sinyal darurat dalam aspek keselamatan dan survival.
Meski demikian, flare menghasilkan api yang panas dan terang. Jika tidak digunakan dengan benar, flare dapat menjadi penyebab kebakaran di lingkungan yang kering atau berisiko tinggi. Pastikan untuk selalu mematuhi aturan keamanan, dan hindari penggunaan flare di dekat bahan yang mudah terbakar seperti rumput kering atau hutan. Penggunaan flare yang tidak bertanggungjawab telah menyebabkan kebakaran besar di Gunung Bromo pada bulan September 2023 kemarin.