Jakarta – Kegagalan Indonesia mengalahkan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 memang menyakitkan. Namun perjuangan tim muda ini layak diapresiasi. Setelah laga usai, Menteri Olahraga Dito Ariotedjo menyatakan bangga atas kerja keras yang diperlihatkan para pemain di laga tersebut.
“Kita harus tetap harus bangga dan apresiasi untuk timnas U-23 Indonesia. Tapi kita juga harus realistis, memang dari awal bertemu Irak bukan perjuangan yang mudah. Irak menempati rangking 50-an, sementara Indonesia ada di rangking 130-an. Namun, kita lihat bagaimana permainan sangat imbang dan potensi kemenangan timnas kita sangat besar. Dan memang di akhir kita belum mendapat keberuntungan untuk menang, tetapi kita sangat puas dengan melihat cara gameplaynya anak-anak timnas U-23 Indonesia,” katanya di hadapan para wartawan.
“Saya mengajak juga masyarakat tidak surut untuk tetap mendukung. Karena kita masih ada satu pertandingan lagi yang bisa menentukan tim nasional Indonesia U-23 Indonesia ke Olimpiade. Jadi, mari kita berikan dukungan selalu dan kita optimis,” sambungnya.
Meski gagal menang melawan Irak untuk mendapat tiket langsung ke Olimpiade Paris 2024, peluang Indonesia belum pupus. Syaratnya, Indonesia harus memenangkan pertandingan playoff melawan wakil Afrika, Guinea, pada hari Kamis (9/5) besok.
Dukungan terhadap tim nasional Indonesia U-23 juga datang dari Ali Jazim, sang pencetak gol kemenangan Irak. Dalam wawancara sesuai pertandingan, ia mengaku pertandingan melawan Indonesia tidaklah mudah. Indonesia dinilainya sebagai tim yang sangat kompetitif dan karenanya sangat layak bermain di Olimpiade Paris 2024. Ia sangat berharap Indonesia bisa menang melawan Guinea di babak playoff.
“Saya berharap empat tim Asia bisa lolos dan semoga Indonesia beruntung di Paris melawan Guinea,” ujarnya.