Jakarta – Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, dalam konferensi pers di Forum Merdeka Barat 9 Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan Indonesia dalam World Water Forum ke-10 akan mengajukan empat hal konkret yang dihasilkan melalui pendekatan diplomasi di bidang air.
Empat hal itu adalah kesepakatan dunia terhadap penetapan Hari Danau Sedunia, Pengelolaan air terinteragasi di pulau-pulau kecil, ketahanan air dan iklim, dan peluncuran satu compendium dari proyek yang telah dikurasi oleh pemerintah.
Keempat hal konkret ini menjadi perhatian besar, pasalnya masalah terbesar air dunia saat ini adalah kekurangan atau kelebihan yang diperparah oleh perubahan iklim, peningkatan konflik global, ledakan populasi, dan urbanisasi yang tidak terkendali.
Selain itu krisis air global juga berdampak erat dengan rencana pengentasan kemiskinan oleh pemerintah,, Tri Tharyat juga mengatakan negara-negara tidak boleh menjadikan air sebagai alat perang,, Akses air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia, sehingga siapa pun berhak mendapatkannya.
“Outcome dari WWF 10 nanti, kita harapkan akan legacy di empat bidang; pertama kesepakatan dunia tentang hari danau sedunia, kedua pengelolaan air secara terintegerasi di pulau kecil, ketiga isu ketahanan air dan iklim dan meluncurkan proyek Concret Deliverables,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat.
World Water Forum akan menjadi pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata Kelola air dan sanitasi,, Harapannya mampu menemukan solusi untuk mengatasi berbagai persoalan air dan sanitasi global.