Ponorogo – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bertindak ‘gercep’ dan ‘sat set’ menghadapi gelombang protes terhadap kebijakan jalan satu arah yang diberlakukan di Ponorogo, Jawa Timur.
Bupati Sugiri langsung merespon suara ‘Aliansi Masyarakat Tolak One Way’ yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti pengemudi ojek online, mahasiswa, dan pelaku usaha. Mereka turun ke jalan mengekspresikan penolakan mereka terhadap pemberlakuan jalan satu arah yang telah berlangsung sejak dua bulan lalu.
Kebijakan yang diatur melalui Surat Keputusan (SK) nomor 523 tahun 2024 ini membatasi lalu lintas di Jalan Sultan Agung, Gajah Mada, dan Ahmad Dahlan menjadi satu arah. Massa menilai, pemberlakuan ini berdampak negatif pada berbagai aspek. Di antaranya, peningkatan angka kecelakaan, penurunan ekonomi, dan inefisiensi dalam konsumsi bahan bakar.
“Kami menuntut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mencabut SK 523 tahun 2024. Jalan-jalan poros itu harus kembali menjadi dua arah,” kata Ketua PC PMII Ponorogo, Hanif Zein Arrosin.
Melalui video yang beredar di Grup WhatsAp dan media sosial, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bergerak cepat memberi respon dan menyatakan bahwa pemberlakuan dua arah akan diterapkan kembali mulai minggu depan.
“Penerapannya segera ya. Saat ini masih proses untuk menyiapkan sarana dan prasarananya. Ya seperti water barrier ataupun marka jalan untuk jalur 2 arah,” ungkap Kang Giri, sapaan akrab Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Bupati Sugiri mengestimasikan penerapan jalur dua arah untuk tiga jalan itu, tidak sampai seminggu. Ia menyebut bahwa petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo akan mengebut pekerjaan terkait perlengkapan sarana dan prasarana untuk menunjang jalur 2 arah tersebut.
“Hari Senin lusa sudah bisa diterapkan jalur 2 arah untuk 3 jalan itu,” katanya.
Keputusannya untuk kembali memberlakukan jalur 2 arah ini, kata Kang Giri karena pihaknya tidak ingin dianggap egois oleh masyarakat. Demi aspirasi masyarakat, Sugiri mengenyampingkan kajian-kajian penerapan one way atau 1 arah di beberapa ruas jalan di Ponorogo.
Dengan keputusan itu, juga tidak serta merta menjadikan kajian penerapan one way itu jelek atau salah. ”Sebab, sudah ada contoh yang berhasil dari penerapan one way sebelumnya, seperti di Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Jenderal Besar Sudirman dan Jalan Urip Sumoharjo. Dengan penerapan one way di ruas-ruas jalan itu, ada pertumbuhan ekonomi di jalan tersebut. Selain itu, ruas jalan lainnya, kini juga ramai dilewati oleh kendaraan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Giri juga mengingatkan kepada masyarakat pengguna jalan untuk selalu berhati-hati. Kesadaran berlalu lintas merupakan tanggungjawab bersama.
Selain itu, kebijakan pengembalian jalur 2 arah untuk beberapa jalan ini, kata Bupati Sugiri juga jangan dipolitisasi. Ini Ia lakukan semata-mata untuk menyerap aspirasi masyarakat.
“Ini jangan dipolitisasi dan kebijakan ini juga bukan tekanan politisi,” pungkasnya.