Jakarta – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, menyayangkan adanya konflik antara Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dengan Dewan Pengawas (Dewas) KPK Albertina Ho. Menurutnya, KPK seharusnya menunjukan prestasi kerja dalam memberantas korupsi, bukan malah terlibat dalam konflik internal yang menghambat kinerjanya sebagai penegak hukum.
Sebelum masalah kian membesar, Yudi menyarankan agar Ghufron sebaiknya patuh mengikuti proses sidang etik Dewan Pengawas KPK. Terlebih dalam prosesnya ia pun masih diberikan kesempatan membela diri.
“Ini malah melaporkan salah satu anggota Dewas KPK yang sedang bertugas dan bekerja mengusut kasus dugaan etik terkait ada laporan dugaan pemerasan oleh Jaksa KPK sebanyak tiga miliar,” katanya di hadapan awak media.
Selain melaporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Gufron ternyata juga menggugat di PTUN terkait kasus etiknya. Bagi Yudi, gugatan ke PTUN tersebut semakin menunjukan bahwa Ghufron ingin sebenarnya hanya ingin menyelamatkan diri dari kasus yang dihadapinya.
“Akibat kegaduhan ini, kredibilitas dan muruah KPK semakin turun di mata publik, sehingga menuntut pertanggungjawaban moral dari Nurul Gufron untuk mundur dari pimpinan KPK akibat kontroversi yang diperbuatnya,” kata Yudi gemas.
Konflik antara Ghufron dengan Albertina bermula dari tindakan Albertina yang meminta data laporan transaksi keuangan milik TI, oknum Jaksa KPK yang diduga terlibat suap. Ghufron menjelaskan, lembaga Dewas KPK bukan penegak hukum dan bukan dalam proses penegakan hukum (bukan penyidik), karenanya tak berwenang meminta analisa transaksi keuangan tersebut.
Albertina Ho sendiri mengaku heran mengapa dirinya dilaporkan oleh Ghufron. Padahal, permintaannya kepada PPATK itu masih dalam ruang lingkup tugasnya.
“Saya mewakili Dewas dalam melakukan koordinasi dengan PPATK karena saya yang ditunjuk sebagai PIC masalah etik. Jadi (malah) dilaporkan dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Dewas KPK. Hanya saya yang dilaporkan, padahal keputusan yang diambil Dewas kolektif kolegial,” ungkap Albertina.