Jakarta – Assalamualaikum Semifinal! Usai kalahkan Korea Selatan di perempatfinal AFC Asian Cup 2024, Garuda Muda dipastikan lolos ke semifinal dan peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024 hanya perlu satu langkah lagi. Bermain di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha dini hari tadi, seluruh tim bermain dengan sangat baik, jauh di atas ekspektasi para pendukung. Marselino Ferdinan dkk memiliki mentalitas yang baik, sehingga ketika harus melakukan adu penalti, mereka bisa unggul 11-10.
Layaknya Drama Korea, permainan Indonesia vs Korea Selatan ini penuh dengan ketegangan menguras emosi. Mulai dari kartu merah, anulir gol, hingga anulir penalti. Berikut beberapa “drama” yang terjadi selama 90 menit plus plus pertandingan:
Gol dari Le Kang Hee di menit ke-7 dianulir oleh wasit. Gawang Indonesia sempat kebobolan sebelum Struick mencetak gol pertamanya. Tendangan jarak jauh Kang masuk ke gawang Indonesia, sudah berselebrasi namun wasit melakukan tinjauan VAR. Hasilnya ada satu pemain Korea Selatan yang offside, sehingga tidak dihitung sebagai gol.
Dua kartu merah “melayang” bagi Taeguk Warriors, sebutan skuad muda Korea Selatan. Dua kartu merah ini bukan sepenuhnya untuk pemain, namun juga untuk pelatih Korsel, Hwang Sun-hong. Pemain andalan Korsel, Lee Young-jun juga harus menerima kartu merah akibat tekel keras kepada Justin Hubner. Maka mereka harus bermain dengan 10 pemain, dan ini menjadi keuntungan bagi anak asuhan Shin Tae-yong.
Drama selanjutnya adalah adu penalti yang sampai 12 penendang, kalau biasanya adu penalti kurang dari 10 penendang bahkan hanya 5-7 pemain saja. Namun di pertandingan quarter final ini berjalan sangat sengit, hingga skor mencapai 11-10 untuk kemenangan Indonesia. Bahkan kiper kebangaan Indonesia, Ernando juga ikut mencetak gol saat adu penalti.
Masih di momen yang sama, penalti Justin Hubner yang sempat ditepis oleh kiper Korsel, namun ternyata penaltinya harus diulang dan akhirnya menghasilkan gol. Saat bola berhasil ditepis, harapan rakyat Indonesia sempat pupus, untungnya wasit pertandingan jeli, ia melihat bahwa kiper bergerak sebelum bola ditendang. Kegagalan itu dibalas habis oleh Hubner dan menambah poin bagi Indonesia.
Drama ini dibuat menjadi lebih menarik dan mengharukan berkat peran wasit dari Australia, Shaun Evans. Garuda Muda sempat alami “trust issue” dengan wasit karena pertandingan melawan Qatar di babak penyisihan grup, sampai mengirimkan protes kepada FIFA. Ada rasa takut tersendiri jika kembali dicurangi wasit, namun pada pertandingan ini wasit bersikap sangat adil. Ketika ada keputusan yang tidak bisa diambil langsung, ia mengandalkan VAR agar keputusan yang dibuatnya jauh lebih bijak dan tidak merugikan pihak manapun.
Selanjutnya Indonesia akan melawan antara Uzbekistan atau Arab Saudi, keduanya akan berlaga malam ini (26/04). Siapapun lawannya, kemenangan melawan Korea Selatan yang gemilang ini bisa jadi modal kuat bagi Indonesia. Kepercayaan diri yang tinggi bisa didapatkan mereka untuk melaju ke babak final.
Kemenangan melawan negara yang menempati ranking 23 FIFA ini benar-benar jadi modal semangat bagi Indonesia. Peluang menuju Olimpiade Paris yang sangat besar juga menjadi modal tambahan Indonesia agar semangat berlatih dan bisa bermain baik di babak semifinal Senin mendatang.