Jakarta – Kelahiran harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) selalu menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang, apalagi para pemerhati satwa. Sebab keberadaannya sudah terancam punah, diperkirakan hanya tersisa sekitar 400 ekor harimau Sumatera di alam liar. Setiap kelahiran bayi harimau selalu menjadi momen penting bagi upaya konservasi harimau Sumatera, kehadirannya membawa harapan baru pelestarian satwa dan menjauhkan spesiesnya dari kepunahan.
Walau tidak lahir di tempat spesies ini berasal yaitu di tanah air, tapi warga Indonesia juga antusias menyambut kedatangan dua ekor bayi harimau ini. Dua ekor harimau Sumatera yang menggemaskan ini lahir Kebun Binatang Amiens Métropole, Prancis, pada tanggal 22 Maret 2024. Kelahiran ini baru diumumkan di bulan April ini, mengingat ada banyak proses yang harus dilalui sampai mereka dinyatakan hidup. Tak jarang bayi harimau Sumatera mati setelah proses lahiran atau beberapa hari setelah lahir. Pengumuman kabar ini ketika dua bayi ini sudah berusia tiga minggu.
Kedua bayi harimau ini, seekor jantan dan seekor betina ini lahir dengan berat 1 kilogram, sepanjang 20 sentimeter. Namun kini mereka sudah tumbuh besar, menjadi 2,5 kilogram dan 3 kilogram. Kelahiran dua harimau ini merupakan hasil dari perkawinan Argo dan Ménya, pasangan harimau Sumatera yang sebelumnya telah melahirkan seekor anak jantan bernama Pasai pada tahun 2022.
“Keduanya sudah membuka mata dan mulai bergerak di ruang ganti induknya,” tulis Pemerintah Amiens Métropole dalam keterangan resmi. Kehadiran dua harimau ini benar-benar membawa kabar sukacita, apalagi sebelumnya dari orangtua yang sama telah melahirkan harimau yang kini berusia 18 bulan. Semakin produktif harimau Sumatera ini berkembang biak, semakin bawa dampak positif bagi dunia satwa Indonesia dan dunia. Semua ini berkat kerjasama tim kebun binatang setempat, yang selalu merawat dan memperhatikan lebih perawatan harimau Sumatera ini. Pemerintah Amiens Métropole juga kerap memberi penghargaan bagi tim kebun binatang.
Kedua harimau ini bisa dilihat oleh pengunjung secara langsung pada Juni mendatang. Mengingat umurnya yang masih kecil, yang sangat rentan dan berbahaya apabila tampil di publik di usia rentan. Sedangkan kakak kandung dari kedua harimau yang belum diberi nama ini akan bergabung ke kebun binatang lain di Eropa, berikut pernyataanya, “Pasai, jantan kami yang berusia 18 bulan, akan bergabung dengan kebun binatang lain di Eropa pada akhir tahun ini. Sementara itu, ia tetap dapat dilihat oleh publik bersama ayahnya,” ungkap pemerintah Amiens Métropole.
Semoga bayi harimau itu terus bisa tumbuh sehat dan dijauhkan dari segala penyakit. Agar bisa menjadi penerus harimau Sumatera, agar tidak punah dari muka bumi ini.