Jakarta – Tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan – PKB, Nasional Demokrat (Nasdem), PKS – memberi sinyal bakal bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Sinyal itu nampak dari kunjungan yang dilakukan Prabowo setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin.
Kedatangan Prabowo disambut langsung oleh Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, beserta pimpinan DPP PKB. Keduanya nampak berbincang hangat sepanjang pertemuan. Di ujung pertemuan, Muhaimin menyerahkan delapan agenda perubahan sebagai catatan kepada pemerintah.
“Sekarang tahapnya kerja sama untuk rakyat dan saya sangat besar hati, saya sangat terima kasih, saya diundang ke sini dan saya menerima tadi penyampaian pernyataan bahwa PKB ingin terus bekerja sama dengan Gerindra, dengan Prabowo Subianto, untuk mengabdi demi kepentingan rakyat kita semuanya,” kata Prabowo dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Rabu (23/4).
Sebelumnya, Prabowo sudah berkunjung ke kantor DPP Nasdem dan bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kunjungan dilakukan pada 22 Maret 2024, atau empat hari setelah pengumuman hasil pilpres 2024 oleh KPU. Sejak pertemuan itu, Surya Paloh menyatakan partainya membuka peluang untuk bergabung ke pemerintahan. Namun internal partai masih akan mengkajinya lagi.
Sikap tersebut kembali ditegaskannya saat menerima kunjungan jajaran petinggi PKS di Kantor DPP Partai Nasdem, pada hari Rabu (24/4) kemarin.
“Apakah ini masuk dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan? Nah, ini kami sedang kaji bersama juga. Jadi, belum sampai ke tahap final,” kata Surya Paloh saat konferensi pers usai menerima kunjungan jajaran petinggi PKS
“Saya katakan tadi sama teman-teman PKS, coba renungkan baik-baik, apa yang terbaik bagi negeri ini? PKS di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan. Akan tetapi, bagi saya, yang saya pahami, ada kesamaan PKS sama Nasdem itu. Apa kesamaannya? Siap dua-duanya,” imbuhnya.
“Masukan-masukan dari Bang Surya Paloh tadi sangat luar biasa dan ini saya kira akan menjadi masukan juga bagi kami di DPTP, karena itulah nanti akan memutus kan hal-hal strategis bagi kepentingan apakah akan mengambil koalisi atau oposisi,” timpal Ahmad Syaikhu, Presiden PKS.