Jakarta – Dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengundang masyarakat pengguna kendaraan motor beroda dua yang berbahan bakar minyak (BBM) untuk melakukan konversi menjadi motor listrik secara gratis. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa konversi dapat dilakukan di bengkel-bengkel yang telah ditentukan.
“Ini merupakan upaya agar motor yang berkeliaran di jalan itu tidak ada emisinya. Paling tidak seperti itu,” kata Eniya.
Saat ini biaya konversi motor bensin menjadi motor listrik membutuhkan biaya sekitar Rp17–15 juta. Pemerintah sebenarnya sudah memberi subsidi atau bantuan sebesar Rp10 juta, dengan demikian masyarakat yang ingin melakukan koversi cukup membayar selisihnya.Namun karena ada tambahan subsidi dari program CSR, konversi bisa dilakukan secara gratis.
Oleh karena itu, Eniya mengajak pelaku usaha yang juga ingin memberi dukungan kepada pemerintah menggalakkan konversi motor bensin ke motor listrik untuk turut memberikan CSR (corporate social responsibility/tanggung jawab sosial perusahaan).
“Kalau ada perusahaan yang bisa mendukung kami juga, silakan kontak ke ESDM, ke tempat saya,” kata Eniya.
Dalam kesempatan tersebut, Eniya juga meyakinkan bahwa energi yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik lebih hemat apabila dibandingkan dengan BBM dalam menempuh jarak yang sama.
“Jadi, BBM yang kita pakai untuk menempuh jarak yang sama, dengan harga listrik itu jauh lebih murah. Sekarang sekitar sepertiga hingga seperlima (dari harga BBM),” ujar eks Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.