Jakarta – Harga elektronik kian meroket seiring tingginya nilai tukar dolar AS yang tembus di level Rp 16.165 per dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2024).
Tingginya harga dolar AS tersebut membuat harga sejumlah produk elektronik menjadi lebih mahal. Kondisi ini seperti yang terjadi
Salah satu pedagang perangkat komputer di pusat elektronik Harco Mangga Dua, Jakarta Utara., mengatakan belakangan ini berbagai macam produk elektronik yang dijual memang mengalami kenaikan harga imbas menguatnya harga dolar terhadap rupiah.
Kenaikan harga itu terjadi sejak Oktober 2023, saat nilai tukar dolar naik mendekati Rp 16.000.
Pedagang yang enggan disebut namanya ini menyebut harga produk elektronik akan naik lagi dalam waktu dekat. Sebab, distributor tempat ia biasa mengambil barang juga sudah mulai menaikkan harga, mulai dari motherboard, random access memories (RAM), hardisk, processor, printer, dan flashdisk.
“Distributor beberapa sudah kasih informasi kan, program bakal diubah (naik) karena dolar naik. Pas saya cek di internet dolar sudah di atas Rp 16.000,” ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh perakit sekaligus penjual perangkat personal computer (PC) di Hardco Dua yang lain. Ia menyebut kenaikan harga terjadi di hampir semua perangkat yang dijualnya, mulai dari mouse, keyboard, hingga casing dan jeroan PC seperti solid state drive (SSD).
“Semua sih naik, sebelum Lebaran sudah pada naik. Apalagi sekarang dolar naik lagi kan, jadi harga pada naik lagi. Jadi sudah nggak bisa jualan pakai harga kemarin. Semua sudah pada naik mulai dari mouse, keyboard, SSD, dari casing PC, semuanya, All perangkat komputer itu. Tapi ketika harga dolar turun, harga bisa turun dikit,” ucapnya.
Kenaikan tertinggi terjadi untuk produk seperti solid state drive (SSD) yang mencapai lebih dari Rp 150.000 per unit. Akibatnya pedagang hanya bisa mengambil sedikit untung agar harga jual produk tetap kompetitif.
“Misal kita itu SSD Adata 512, tadinya saya bisa jual dengan harga Rp 350.000 ya, sekarang itu modalnya sudah Rp 500.000 lebih. Untuk bisa dapat untung Rp 10.000-20.000 saja sudah bagus itu,” ucapnya.