Qatar – Langkah Indonesia di Piala AFC U-23 menjadi sorotan banyak pihak. Mengawali turnamen dengan kalah 0-2 dari tuan rumah Qatar, Indonesia bangkit di pertandingan kedua dengan mengalahkan Australia 1-0. Tidak ingin dianggap menang karena beruntung, laga ketiga melawan Yordania menjadi pembuktian Marselino Ferdinan cs. Tak tanggung-tanggung, salah satu tim kuat di Timur Tengah itu ditekuk dengan skor telak 4-1.
Menempati posisi kedua di Grup A, Indonesia bakal melawan Korea Selatan yang menjadi peringkat pertama Grup B di babak perempat final. Melihat kiprah Indonesia di fase grup, pemain Korea Selatan, Kim Min-woo, menyatakan timnya sama sekali tidak memandang remeh pasukan Garuda Muda.
“Mereka berenergi, serta mampu menjelajahi semua area. Mereka juga cepat dalam permainan umpan satu-dua,” katanya.
Hal senada disampaikan pelatih Korea Selatan U-23, Hwang Sun-hong. Meski memiliki peringkat FIFA jauh lebih rendah, Indonesia bukanlah tim yang layak disepelekan. Bahkan ia memprediksi pertandingan perempat final nanti bakal berjalan ketat.
“Persaingan nyata dimulai dari sekarang. Indonesia bukan lawan yang mudah,” ujar Sun-hong.
Indonesia terakhir kali melawan Korea Selatan pada 31 Maret 2015 di kualifikasi Piala Asia U-23 2016. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu, Korea Selatan menang telak 4-0 dan berhak lolos ke turnamen utama. Uniknya, saat itu Korsel dilatih Shin Tae-yong yang kini menangani Indonesia. Di bawah asuhannya, Korea Selatan lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 usai menjadi runner-up Piala Asia U-23 2016.
Bila berhasil menang melawan Korea Selatan, Indonesia akan masuk ke babak semifinal. Bila berhasil menang, maka tiket Olimpiade Paris 2024 dalam genggaman. Namun jika kalah, Indonesia harus memenangkan pertandingan perebutan peringkat ketiga untuk mendapat tiket terakhir ke Olimpiade.