Jakarta – Jelang pembacaan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilu 2024 hari ini (22/4), beberapa kelompok massa menggelar demo di kawasan patung Kuda. Konsentrasi massa mulai terlihat sejak tengah malam, dan pada jam-jam berikutnya terus bertambah. Massa terlihat mengenakan berbagai atribut seperti spanduk, ikat kepala, bendera, poster, dan spanduk berisi aspirasi masing-masing.
Massa terkonsentrasi di sisi sebelah kiri Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, yang mengarah ke Jalan Majapahit. Sembari menyuarakan aspirasi melalui panggung bebas, mereka terus memantai jalannya sidang yang disirakan melalui salah satu mobil berpengeras suara.
“Saya dan teman-teman tadi tiba di sini bersama teman-teman sekitar jam 00.00 WIB. Rombongan kami ada dua bus,” kata Etin Maesaroh, peserta demo dari Garut, Jawa Barat.
Secara pribadi, ia mengakui peluang hakim menerima permohonan kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sangat kecil. Meski begitu, ia tetap ingin datang untuk menyuarakan aspirasinya.
“Bagaimana ya, menurut saya sih peluang permohonannya diterima hakim memang sangat kecil. Biar begitu, kami tetap ingin memperjuangkannya. Makanya datang jauh-jauh sampai Jakarta, ini bukti keseriusan kami. Soal nanti hakim benar-benar menolak, kami sudah siap menerimanya dengan lapang dada,” katanya.
Di antara peserta demo juga ada Ustad Yusuf Suparno dari Dewan Syariah Kota Solo (DSKS), Jawa Tengah. Ia datang bersama rombongan menggunakan lima bus dan tiba di lokasi pada dini hari.
“Kami datang untuk menyuarakan aspirasi yang semoga didengar para hakim MK di dalam ruang sidang sana. Banyak data dan saksi sudah diajukan selama proses persidangan. Sekarang keputusan di tangan mereka. Kami siap menerima apapun keputusan yang nanti bakal dberikan. Namun jika hakim menolak permohonan yang diajukan kubu 01 dan 03, kami tidak bisa lagi mempercayai sistem hukum yang ada. Itu yang harus dicatat,” katanya.