Jawa Timur – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus mengguyur wilayah Gunung Semeru menyebabkan beberapa sungai di Lumajang, Jawa Timur, meluap. Akibat luapan ini, sebanyak sembilan kecamatan mengalami banjir dan tanah longsor.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Abdul Muhari, menyebut kesembilan kecamatan yang terdampak adalah Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh. Pemerintah Kabupaten Lumajang pun menetapkan status tanggap bencana selama 14 hari, terhitung mulai 19 April hingga 2 Mei 2024.
“Hingga hari ini, tercatat empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi dan 17 jembatan rusak berat. Bahkan delapan jembatan di antaranya putus total akibat luapan lahar dingin dari Daerah Aliran Sungai Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik,” kata Muhari pada hari Sabtu (20/4).
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menambahkan bahwa bencana ini mengakibatkan putusnya akses jalan Nasional Lumajang-Malang via Piket Nol Pronojiwo. Sedangkan dari pihak warga, tercatat ada tiga korban meninggal dunia. Satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo, dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.
Terkait hal ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk seluruhnya yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai agar berhati-hati dan siaga serta meningkatkan kewaspadaannya dikarenakan visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak serta potensi awan panas yang sewaktu waktu bisa terjadi.